SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Meski sudah memasuki musim penghujan, namun status siaga kekeringan dan krisis air bersih belum dicabut oleh Pemkab Pandeglang. Penyebabnya, karena masih ada beberapa wilayah di Pandeglang yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Nana Mulyana membenarkan, pihaknya belum mencabut status siaga kekeringan dan krisis air bersih. Selain karena status tersebut berlaku sampai 1 November nanti, juga karena bencana kekeringan dan krisis air bersih belum selesai.
“Berdasarkan SK (Surat Keputusan) penetapan siaga kekeringan itu, batas waktunya sampai 1 November nanti. Ditambah, masih ada wilayah yang mengalami kekeringan, salah satunya ada di pusat kota Pandeglang,” kata Nana, Minggu (13/10/2024).
Nana mengatakan, pihaknya akan segera melakukan rapat koordinasi (Rakor) dan mendengar laporan dari berbagai pihak, mengenai kondisi kekeringan dan krisis air bersih di semua wilayah Pandeglang. Tindakan itu dilakukan, guna memastikan kebijakan terkait status siaga tersebut dihentikan atau diperpanjang.
“Nanti kita lakukan monitoring dan evaluasi dengan berbagai pihak, apakah status siaga ini kita hentikan atau diperpanjang. Tentunya hal itu harus diputuskan bersama, kalau memang masih ada yang mengalami kekeringan bagaimana kebijakannya, kalau sudah enggak ada yang kekeringan nanti bagaimana penanganannya,” tambahnya.
Nana juga mengatakan, saat ini masih ada beberapa wilayah yang masih mengalami kekeringan meskipun sudah turun hujan. Seperti di Kecamatan Cikeusik, Munjul, Pandeglang, dan beberapa wilayah lainnya. Terkait hal itu, pihaknya terus mendistribusikan bantuan air bersih.
“Iya masih ada, didekat pusat kota masih ada yang kekeringan. Bahkan di Kecamatan Cikeusik, ini kekeringannya luas sekali, sama beberapa wilayah lainnya. Makanya nanti kita bahas saat rapat terkait hal ini,” tandasnya.
Kepala Pelaksana BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan menambahkan, hingga Sabtu (12/10/2024) kemarin, pihaknya sudah mendistribusikan air bersih sebanyak 836 ribu liter yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
“Air bersih itu, untuk kebutuhan 40.708 warga, atau 14.814 KK (Kepala Keluarga) yang ada di 172 kampung atau di 59 desa. Jadi memang saat ini pun, masih ada wilayah Pandeglang yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post