SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun berada di angka 80,8 persen. Hanya 18,5 persen masyarakat tidak puas atau sangat tidak puas dengan kinerja Jokowi. Sebanyak 0,7 persen responden sisanya tidak tahu atau tidak menjawab.
Demikian diungkapkan oleh hasil survei LSI Denny JA. “Menjelang selesainya masa kepemimpinan Pak Jokowi selama 10 tahun, tingkat kepuasan terhadap Pak Jokowi masih sangat tinggi. Mereka yang puas terhadap kinerja Pak Jokowi selama menjabat sebagai presiden itu di angka 80,8 persen,” kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby dalam konferensi pers daring, Selasa (15/10).
Kepuasan dan ketidakpuasan publik ini, kata dia, mencerminkan apresiasi luas dan kekecewaan dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari yang berpendidikan rendah hingga tinggi, dari yang ekonominya mapan hingga wong cilik, dari Gen Z hingga generasi baby boomers.
“Tapi di setiap segmen pemilih memang memiliki gradasi dan perbedaan rasa puas dan tak puas yang berbeda,” kata Adjie.
Adjie membandingkan angka itu dengan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelang lengser. Menurutnya, kepuasan publik terhadap Jokowi lebih tinggi.
Survei juga membedah tingkat kepuasan berdasarkan usia. Tingkat kepuasan di kalangan Gen Z (di bawah 27 tahun) dan milenial (28-43 tahun).
Tingkat kepuasan Gen Z terhadap Jokowi mencapai 85,9 persen. Sementara tingkat kepuasan di Generasi Milenial 81,8 persen.
Tingkat kepuasan publik berusia 44-59 tahun atau Generasi X 78,2 persen. Sedangkan publik berusia lebih dari 60 tahun alias Baby Boomers memiliki tingkat kepuasan 80,3 persen.
“Bisa kita simpulkan, bahwa tingkat kepuasan Pak Jokowi ini lebih tinggi di generasi yang lebih muda, terutama di Gen Z maupun di Generasi Milenial,” ujar Ajie.
Dari segi ekonomi, tingkat kepuasan terhadap Jokowi lebih besar di kalangan menengah ke bawah. Sebanyak 83,3 persen masyarakat berpenghasilan di bawah Rp2 juta per bulan puas dengan kinerja Jokowi.
Publik berpenghasilan Rp2 juta-Rp4 juta per bulan tercatat memiliki tingkat kepuasan 79,8 persen. Tingkat kepuasan masyarakat berpenghasilan lebih dari Rp4 juta per bulan sebesar 75,5 persen.
“Kepuasan Jokowi di atas 75% di semua segmen pendapatan. Segmen wong cilik lebih tinggi kepuasannya terhadap kinerja Jokowi,” tambah Adjie.
Berdasarkan segmen agama, kepuasan tertinggi muncul di kalangan pemilih beragama non-Islam, yakni mencapai 93 persen, sementara pada pemilih Muslim, kepuasan berada di angka 78,7 persen.
Di segmen pendidikan, kepuasan tertinggi datang dari masyarakat berpendidikan rendah. “Mereka yang hanya tamat SD atau di bawahnya, 81 persen menyatakan puas. Namun, di kalangan terpelajar, kepuasan terhadap Jokowi menurun, hanya sebesar 72,4 persen,” ucapnya.
LSI Denny juga merilis kepuasan kinerja Jokowi di pemilih capres 2024. Adjie memaparkan berdasarkan hasil survei, pemilih Anies-Cak Imin mayoritas tidak puas dengan kinerja Pak Jokowi sebagai presiden. Sedangkan pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tercatat 89,0% puas.
“Di pemilih Anies-Cak Imin mayoritas justru tidak puas dengan kinerja Pak Jokowi sebagai presiden. Hanya di pemilih Anies-Muhaimin kepuasan terhadap kinerja Jokowi di bawah 50%,” papar Adjie.
Adjie mengatakan mereka yang tidak puas adalah mereka yang tidak suka dengan personaliti Jokowi. Pemilih yang tidak puas itu menilai kondisi nasional tertentu memburuk di era Jokowi.
“Mereka yang tidak puas pada umumnya datang dari mereka yang tidak suka dengan personaliti Jokowi. Mereka yang menilai Jokowi gagal, mereka yang menilai kondisi nasional tertentu memburuk dan protes mereka soal demokrasi,” ujarnya.
Survei dilakukan pada 26 September sampai 3 Oktober 2024. LSI melibatkan 1.200 orang responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Data dikumpulkan dengan metode wawancara tatap muka. Ambang batas kesalahan atau margin of error survei ini +/-2,9 persen. (bbs/san)
Diskusi tentang ini post