SATELITNEWS.COM, SERANG – Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang, memboyong 20 pengrajin untuk membuat tas dan mempromosikan produknya di Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Provinsi Bali, sejak 15 sampai 19 Oktober 2024.
Para perajin atau pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) itu, berasal dari 4 kecamatan meliputi Kecamatan Petir, Cikeusal, Kramatwatu, dan Kecamatan Kragilan tersebut, bagi yang sudah memiliki keahlian di bidang anyaman dan pembuatan tas dari kulit.
“Kita memberikan pelatihan kerajinan tas di Balai Diklat Industri Denpasar bagi 20 orang pengrajin,” kata Sekretaris Diskoumperindag Kabupaten Serang, Shinta Asfilian Harjani, Rabu (16/10/2024).
Shinta mengatakan, pada pembukaan pelatihan di hadiri langsung oleh Kepala BDI Arga Mahendra, dan Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian Diskoumperindag Kabupaten Serang, Ayu Mira Kusumaningtyas. Selain pelatihan, pihaknya mempertemukan para pelaku UMKM dengan pengusaha sukses.
“Disini (Denpasar, Bali), kita mempertemukan para pelaku UMKM dengan pengusaha sukses atau branch marking,” tambahnya.
Shinta berharap, dengan mengikuti pelatihan 20 pengrajin bisa lebih memajukan usahanya dalam pembuatan maupun pemasarannya.
“Semoga setelah pelatihan juga bisa membantu dalam pemasaran produk tas di Kabupaten Serang. Selain itu juga untuk tujuan pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas SDM (sumber daya manusia) pengrajin UMKM tas secara teknis maupun digital marketing,” ungkapnya.
Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang, Adang Rahmat mengatakan, para perajin yang dilatih salah satunya dari Kecamatan Petir Desa Tegal Maja yang sudah punya keahlian. Meskipun sudah bisa membuat tas, disana mereka akan dilatih membuat tas dan mempromosikan produknya.
“Kita sudah ada kerjasama dengan tim dari Bali, jadi kenapa ke Bali? Karena biar sekaligus dipasarkan di Bali, hasil hasil tas yang ada di kita itu dibawa kesana contoh contohnya, sambil dilatih sama Bali,” ungkapnya.
Menurut Adang, Bali sendiri kunjungan wisatanya cukup bagus, bahkan hingga dari Mancanegara. Oleh karenanya, diharapkan para perajin bisa lebih menggeliat dalam memasarkan produknya.
“Jadi bermacam produk bisa dipasarkan disana, terus kenapa kita tidak bisa. Sehingga sekalian memberikan motivasi kepada mereka, contoh pembuatan yang kecil saja bisa dipasarkan dengan baik,” ujarnya.
Adang menjelaskan, produk tas Kabupaten Serang sekarang ini belum begitu dikenal. Penjualan tas dari perajin, Kabupaten baru masih disekitar Banten.
“Jadi biar dikenal, kita bawa kesana,” tuturnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post