SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Wafatnya mantan Bupati Tangerang Ismet Iskandar menimbulkan duka di hati banyak orang. Ribuan orang secara bergiliran melayat ke rumah duka sejak Selasa (15/10) malam hingga Rabu (16/10).
Sejumlah tokoh terlihat hadir untuk memberikan penghormatan. Diantaranya mantan Wali Kota Tangerang dan mantan Gubernur Banten Wahidin Halim, mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid, Pj Bupati Tangerang Andy Ony Prihartono, Pj Walikota Tangerang Nurdin, Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman, Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Soma Atmaja, Calon Gubernur Banten Andra Sony hingga mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Terlihat juga kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Tangerang dan calon Bupati Tangerang Mad Romli.
Jenazah Ismet Iskandar dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada di wilayah Pakulonan Barat, Kecamatan Kelapa Dua, Rabu (16/10) siang. Tidak sedikit pejabat dan tokoh yang hadir serta turut mengiringi mantan Bupati Tangerang Periode 2003-2008 dan 2008-20013 itu menuju tempat peristirahatan terakhirnya.
Anak sulung almarhum Ahmed Zaki Iskandar mengatakan sosok Ismet Iskandar adalah seorang pemimpin sekaligus ayah bagi seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang. Sang ayah kental keberpihakannya kepada masyarakat Tangerang. Menurut Zaki yang juga Bupati Tangerang dua periode tersebut, sang ayah adalah tipe orang pekerja keras, penyayang dan kerap memberikan motivasi untuk melakukan pembangunan di Tangerang.
“Ayah sangat visioner, pekerja keras dan sangat penyayang kepada keluarga serta masyarakat Kabupaten Tangerang,” ujar Zaki Iskandar.
Pria yang juga Ketua DPD Golkar DKI Jakarta itu mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada seluruh keluarga, masyarakat dan kerabat yang telah hadir, untuk mengantarkan ayahnya menuju ke tempat peristirahatan terakhir. Dirinya meminta kepada seluruh masyarakat untuk memberikan do’a kepada ayah tercintanya, dan berharap sang ayah mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih, atas semua yang hadir. Dan apa yang kita doakan pada hari ini diijabah oleh Allah,” ungkap Zaki.
Di tempat yang sama, mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Maesyal Rasyid menambahkan, bahwa Ismet Iskandar bukan hanya sebagai pimpinan baginya, melainkan juga sebagai seorang ayah.
Karena, banyak wejangan dan ilmu bermanfaat yang diwariskan oleh Ismet Iskandar kepadanya. Terutama dalam hal kepemimpinan. Diantaranya ada tiga gaya kepemimpinan Ismet Iskandar yang akan diteladani dirinya, yaitu paternalistik, demokratis dan situasional.
“Beliau punya kiprah cukup banyak di Tangerang Raya, dan secara pribadi saya meneladani gaya kepemimpinannya dengan metode perpaduan paternalistik, demokrasi, dan situasional,” ujar Calon Bupati Tangerang nomor urut 02 itu.
Di mata Maesyal Rasyid, sosok Ismet Iskandar juga dikenal sebagai bapak pembangunan Tangerang Raya yang harus diteladani. Bahkan, semua masyarakat di Tangerang sudah tahu kiprah Ismet Iskandar semasa hidup, dan menjabat sebagai pengabdian masyarakat, dari mulai ASN hingga menjadi Bupati Tangerang dua periode, 2003 hingga 2013 lalu.
“Iya bukan saya aja, saya kira banyak orang tahu baik masyarakat Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan. Bahwa, kiprah beliau selama mengabdi untuk masyarakat Tangerang. Beliau adalah sosok orang tua yang harus kita panuti,” ujar Maesyal Rasyid.
Menurut Maesyal, sosok Ismet Iskandar juga merupakan sosok yang selalu disenangi oleh masyarakat dan orang-orang terdekatnya. Bahkan, ketika Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya, pada Selasa (15/10) malam, ribuak orang datang ke rumah duka untuk takziah.
“Memang sejak awal beliau menjadi PNS menjadi pelayan masyarakat. Dimanapun berada, beliau selalu disenangi oleh masyarakat terutama pada saat duduk jadi camat, jadi kepala dinas, sampai dengan menjadi Bupati. Beliau tidak pernah lupa kepada masyarakatnya, makanya masyarakat dari semalam itu ribuan datang ke rumahnya saya lihat sendiri sampai jam 05.00 subuh, ” tandas Maesyal.
Maesyal Rasyid mengaku, dirinya merasa sangat kehilangan sosok pemimpin sekaligus orang tua, yang telah merintis pembangunan di Tangerang Raya tersebut. Dirinya juga meminta kepada seluruh masyarakat, untuk mengirimkan doa dan memafkan segala kekhilafannya baik sengaja ataupun yang tidak disengaja. Sehingga, almarhum dapat pergi dengan tenang dan diterima segala amal perbuatannya oleh Allah SWT.
“Kami semua merasa kehilangan seorang tokoh, seorang figur yang telah merintis pembangunan di Tangerang Raya. Mari kita doakan bersama, agar almarhum terima seluruh amal perbuatannya dan diberikan tempat yang baik di sisi Allah SWT, ” ungkap dia.
Mantan Gubernur Banten periode 2017-2022, Wahidin Halim mengenang sosok mantan Bupati Tangerang, Ismet Iskandar sebagai sosok pemimpin yang dicintai oleh masyarakat.
“Beliau sangat kental keberpihakannya kepada rakyat Tangerang, beliau bilang kita harus membangun Tangerang dengan ilmu yang kita punya masing-masing,” ujar Wahidin Halim usai ikut menyalatkan jenazah Ismet Iskandar di Masjid Al-A’zhom, kemarin.
Tak berhenti di situ, Wahidin mengenang kala dirinya masih bekerjasama dengan Ismet Iskandar dalam membangun Kota Tangerang. Kala itu, kata WH, dirinya masih menjadi Kepala Desa, sedangkan mendiang Ismet menjabat sebagai Camat Ciledug.
“Lalu, saya pindah ke Kota Tangerang (saat pemekaran), beliau tetap di Kabupaten Tangerang, beliau jadi Asisten Daerah, saya Kabag,” tuturnya
“Beliau jadi Sekda saya Asisten, sebetulnya beda generasi tapi saya banyak mendapat semacam diskursus banyak pengalaman,” sambung WH.
WH menilai, Ismet Iskandar merupakan sosok pemimpin di Kabupaten Tangerang yang sangat memperhatikan rakyatnya. Ismet Iskandar juga dikenal sebagai pemimpin yang pekerja keras, dalam membangun Kabupaten Tangerang.
“Beliau Kakak kami juga memberikan motivasi kepada kami dan membangun kebersamaan dengan generasi dibawahnya,” urainya.
Meski berasal dari keluarga mampu, masih kata WH, namun Ismet Iskandar tidak mencerminkan pemimpin yang haus kekuasaan.
“Mereka dari keluarga mampu, tapi perhatiannya kepada kami tidak seperti bos, tidak menempatkan diri sebagai orang kaya, komitmen beliau terhadap Tangerang, gerakan ke-Tangerangan menghasilkan generasi kami-kami ini,” tukasnya. (alfian)