SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Debat pertama Pilgub Banten 2024 berlangsung hangat, Rabu (16/10). Kedua pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur Banten Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi dan Andra Soni-Dimyati Natakusumah berbalas argumentasi dalam debat dengan tema “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Akselerasi Pembangunan Berkeadilan di Provinsi Banten” tersebut.
Airin-Sumardi tampil dengan slogan Banten Maju Bersama sedangkan Andra-Dimyati menggelorakan slogan Banten Maju Adil Merata Tidak Korupsi. Dalam paparannya, Airin Rachmi Diany menyatakan ingin menciptakan kemajuan bersama di berbagai daerah di Banten. Dia menyinggung ketimpangan yang terjadi antara Banten Selatan dan Banten Utara.
“Visi kami adalah Banten Maju Bersama. Tidak ada lagi daerah yang tertinggal,” ujar Airin.
Dalam paparannya, Andra Soni mengatakan pihaknya menyusun visi misi bagaimana Banten maju, adil, dan merata tanpa korupsi. Politikus Gerindra itu mengungkapkan tidak boleh lagi ada pengkhianatan terhadap rakyat.
“Tidak boleh lagi ada pengkhianatan kepada rakyat, tidak boleh lagi ada daerah yang terabaikan. Tidak boleh lagi ada masyarakat yang termarjinalkan, no one left behind. Tidak boleh ada masyarakat yang ditinggalkan. Tidak boleh ada satu pun warga Banten yang ditinggalkan. Oleh karena itu, kami telah mempersiapkan 8 program dan 24 program turunan,” ujar Andra.
Debat kemudian menghangat pada segmen ketiga. Para calon wakil gubernur Banten dapat kesempatan berdebat.
Dalam segmen ini, kedua calon diberi pertanyaan terkait keterbukaan informasi. Dimyati Natakusumah mulai menyinggung keterbukaan informasi di Banten yang jauh dari harapan publik. Ia melihat birokrasi belum transparan.
“Permasalahan yang terjadi di Banten, yang sebelumnya banyak masalah yang berawal tidak transparan. Dari perencanaan yang tidak sesuai, seharusnya perencanaan bukan top down, bukan dari pengusaha. Perencanaan harus dari bawah, apa yang dibutuhkan masyarakat. Mereka hanya ingin sekolah, ingin kesehatan, sehingga harus diberikan secara gratis,” kata Dimyati.
Setelah perencanaan, Dimyati menyebut beberapa hal yang harus diperbaiki, yaitu penganggaran, pengadaan dan pelaksanaan. Hampir semua tahap direkayasa, sehingga Dimyati dengan semangat mengungkapkan, semua tahap harus direncanakan dengan baik. Perencanaan harus dari bawah, apa yang dibutuhkan masyarakat.
Pernyataan itu ditanggapi Ade Sumardi. Dia mengawali pendapatnya dengan mengungkapkan keberhasilan membentuk Komisi Transparansi dan Partisipasi (KTP) saat menjadi Ketua DPRD Kabupaten Lebak.
“Artinya, transpartasi milik rakyat. APBD harus ada di warung kopi. Ada di pos ronda. Sehingga paham betul semua rakyat. Sehingga transparansi jangan hanya lipstik doang, jangan hanya slogan semata,” ungkap Ade.
Pernyataan itu ditanggapi lagi Dimyati Natakusumah. Dia kembali menggarisbawahi praktik korupsi yang terjadi di Banten.
“Pribadi jangan bermasalah hukum. Keluarga jangan bermasalah hukum,” katanya.
Di akhir debat, Airin Rachmi Diany meminta agar semua pihak mewujudkan pilkada berintegritas dan bermartabat. Jangan ada tekanan dan jangan ada paksaan.
“Biarkan rakyat memilih sesuai hati nurani,” ujar Airin.
Ade Sumardi mengatakan rakyat Banten sudah cerdas dan punya hati nurani.
“Ini adalah pestanya rakyat. Biarkan rakyat memilih sesuai hati nurani,” ujar Ade.
Sementara Andra Soni menyatakan tidak akan mengkhianati kesempatan yang diberikan. Dia meminta doa agar dapat menyelesaikan kontestasi pilkada. Sedangkan Dimyati Natakusumah mengungkapkan Gubernur adalah kepanjangan tangan pemerintah pusat. Untuk itu gubernur tidak beroposisi dengan pemerintah pusat.
“Maka sebab itu kita harus mensukseskan program kemasyarakatan. Pendidikan gratis, kesehatan gratis. Tidak boleh lagi ada warga Banten yang menganggur,” ungkap Dimyati.
Diketahui, debat pertama para cagub dan cawagub Banten 2024 itu berlangsung selama 150 menit, dengan ketentuan 120 menit debat dan 30 menit iklan layanan masyarakat. KPU Banten membatasi pendukung yang bisa masuk ke lokasi debat sebanyak 150 orang dari masing-masing paslon dan sudah memakai ID Card khusus.
Pendukung yang hadir dilarang membawa atribut bahan kampanye dan alat peraga kampanye, terkecuali bahan kampanye yang melekat pada pakaian yang digunakan oleh pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubenur Banten tahun 2024.
Ketua KPU Banten Mohamad Ihsan mengatakan, debat terbuka merupakan salah satu metode kampanye. Ia berharap para calon menggunakan kesempatan untuk menyampaikan visi misi serta program kerja. Masyarakat Banten, lanjutnya, diharapkan menyimak penyampaian para calon sebelum menjatuhkan pilihan saat hari pemungutan suara pada Rabu 27 November 2024.
“Sayangi Bantenmu coblos pilihanmu,” ujarnya.
Jumlah pemilih yang ditetapkan KPU Banten sebanyak 8.926.662 orang yang akan menyalurkan hak pilih pada 17.231 tempat pemungutan suara yang tersebar di 1.552 desa/kelurahan, 155 kecamatan, dan 8 kabupaten kota. Sejak terbentuk pada tahun 2000, Provinsi Banten telah menyelenggarakan pemilihan gubernur (pilgub) sebanyak 4 kali, yaitu pada tahun 2001, 2006, 2011, dan 2017. (gatot)
Diskusi tentang ini post