SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Provinsi Banten telah keluar dari 10 besar wilayah dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia. Kasus penularan virus corona jenis baru juga semakin turun. Zona merah di wilayah Tangerang pun berkurang secara drastis.
Di Kota Tangerang, zona merah tingkat rukun warga (RW) sudah berkurang dari 24 menjadi tinggal 9 RW. Penurunan juga terlihat di Kota Tangerang Selatan. Dari 45 kelurahan, 16 kini dinyatakan masuk zona hijau. Sementara, 10 kelurahan masih zona merah dansisanya telah masuk kategori kuning. Di Kabupaten Tangerang, dari 22 kecamatan yang sempat terdapat pasien Covid-19, kini tinggal 14 kecamatan.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengklaim persentase penularan Covid-19 di wilayah yang dipimpinnya menunjukkan penurunan signifikan. “Sekarang jumlahnya sangat berkurang drastis ya. Awalnya yang 24 kini tinggal 9,” ujar Arief kepada Satelit News, di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (1/7).
Kendati begitu, Arief menilai masyarakat tidak boleh lengah. Pemantauan dan pengendalian untuk mencegah penularan Covid-19 tetap diperketat.
Saat ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang telah memasuki jilid ke-4 dan akan berakhir pada 12 Juli mendatang. Meskipun, pada akhirnya PSBB nanti tidak diperpanjang, Kota Tangerang tetap akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan.
“Jadi PSBL tetap kita lakukan PSBB juga tetap berjalan. Jadi kalau gak ada PSBB, PSBL terap berjalan,” tegasnya.
Meski ada kelonggaran pada PSBB Jilid 4, Arief mengaku langkah antisipasi dalam mencegah penularan Covid-19 melalui tracking aplikasi tetap diperketat. Seperti saat memasuki pusat perbelanjaan, pengunjung wajib mengisi data diri di aplikasi yang sudah disiapkan.
“Aplikasi kita bisa melakukam tracking maksudmya biar yang bersangkutan OTG (Orang Tanpa Gejala) ini bisa kita traking siapa, dimana dan jam. Jadi cepet kita melakukan proses pemantauan,” jelas Arief.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni menyatakan berdasarkan perhitungan Dinkes, jumlah penularan Covid-19 sudah melandai.
“Sudah relatif lebih melandai. Tidak seperti sebelumnya. Secara umum melandai ya harus dipertahankan. Konsisten fluktuasi,” ungkapnya.
Dari data yang diperoleh Satelit News, terdapat 2.854 Orang Dalam Pantauan (ODP), 1.171 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 1.410 Orang Tanpa Gejala di Kota Tangerang. Kemudian, 68 warga positif Covid-19, 373 sembuh dan 32 pasien meninggal dunia.
Di Kota Tangerang Selatan, perang melawan Covid-19 akhirnya membuahkan hasil positif. Setidaknya, dari 45 kelurahan di Tangsel, 16 dinyatakan sudah masuk zona hijau. Sementara, 10 kelurahan masih zona merah, sisanya telah masuk katagori kuning. Hal itu berdasarkan data Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel, melalui situs resminya https://lawancovid19.tangerangselatankota.
Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Covid-19 Tangsel, Tulus Muladiyono menjelaskan, zona hijau berdasarkan skorsing atau skala indikator dari Kemendagri. Untuk mencapai zona hijau yakni tetap harus mentaati Protokol Kesehatan. Lalu Pemkot melakukan pengawasan secara ketat selama 2 Minggu agar masih tetap pada zona hijau.
“Kita menjalankan PSBB lanjutan, agar tidak ada kasus positif diwilayah Kelurahan yang terbaru,”ungkapnya.
Dia menjelaskan, Gugus Tugas RT dan RW diperketat dan terus dilakukan pengawasan. “Dengan menggunakan masker jika Keluar rumah dan jika ijin keluar rumah dan ke dalam wilayah harus tetap dipantau. Masyarakat harus lebih tanggap akan kondisi pribadi. Keluarga dan komunitas dalam setiap perkembangan yang ada diwilayah. Jika ada yang berisiko harus segera lapor Gugus Tugas RT dan RW serta Puskesmas,”jelasnya.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengungkapkan penularan Covid-19 di Provinsi Banten terus mengalami penurunan. Jumlah pasien positif virus corona jenis baru juga semakin berkurang karena tingkat kesembuhan yang tinggi.
“Oleh karena itu, kita keluar dari 10 besar. Tapi kepada Gugus Tugas Covid-19 saya minta, untuk konsisten terus. Gugus Tugas Covid-19 diaktifkan terus. Jangan berhenti. Jangan istirahat. PSBB tetap dilanjutkan,” kata WH dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di Pendopo Gubernur Banten KP3B, Curug, Kota Serang, Rabu (1/7).
Terhadap pemulihan ekonomi akibat terdampak wabah Covid-19, Wahidin menginstruksikan kepada OPD terkait untuk melakukan analisa dan evaluasi harian, mingguan, hingga bulanan. Evaluasi merupakan dasar untuk langkah antisipasi dan perencanaan ke depan.
Berdasarkan proyeksi Kementerian Keuangan, akibat Covid-19 perekonomian dunia bakal mengalami konstraksi. Proyeksi pertumbuhan ekenomi dunia dalam kondisi -5 persen (minus lima). Sementara, perekonomian Indonesia berpotensi hingga minus satu (-1 persen). Dan yang masih perlu dibanggakan, jika perekonomian Provinsi Banten diproyeksikan masih mampu mengalami pertumbuhan positif.
“Dua sisi yang sulit untuk pemulihan ekonomi. Antara pelonggaran dan pelanggaran. Pemulihan ekonomi beresiko pelanggaran dan peningkatan kasus Covid-19, sisi lain penanganan Covid19 tetap harus dijalankan,” terangnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Banten Babar Suharso melaporkan, pasar tradisional kini sudah mulai ramai. Omzet pedagang yang sempat turun hingga 50 persen, kini sudah naik lagi hingga 95 persen. (irfan/alfian/irm/bnn/mardiana/gatot)
Diskusi tentang ini post