SATELITNEWS.COM, LEBAK—Asnawi, warga Kampung Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, harus tinggal seorang diri di gubuk reot di tepi hutan. Untuk menyambung hidup, lansia berumur 75 tahun itu mencari barang bekas untuk dijual.
Kakek Asnawi sudah tinggal di gubuk reyot selama 3 tahun terakhir, tepatnya ketika sang istri sudah tak ada. Dalam pengakuannya, Asnawi tidak mau merepotkan anak maupun keluarganya hingga akhirnya lebih memilih hidup di tepi hutan warisan dari orang tuanya dulu. Namun, gubuk yang berukuran 3×4 persegi yang bermaterial bambu dan kayu kini kondisinya sudah rapuh dan rentan ambruk. Saat musim hujan yang dibarengi angin kencang, air masuk dan membuat dirinya cemas khawatir rumahnya ambruk.
“Sudah 3 tahun tinggal di sini (gubuk reyot), tidak mau merepotkan anak-anak, kemudian memutuskan untuk tinggal sendiri di gubuk reot tepi hutan,” ungkap Asnawi Minggu (20/10/2024). Sementara untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari- hari, kata Asnawi, dirinya mencari barang rongsokan di sekitaran lingkungan dekat rumahnya. Kemudian dia kumpulkan lalu dijual dengan hasil yang tak seberapa, yaitu Rp10 ribu hingga Rp 20 ribu. “Ya cari rongsokan dikumpulkan lalu dijual. Kadang dapat 10 ribu terkadang bisa sampe 20 ribu,” ujar Asnawi.
Kondisi gubuk yang ditempati Asnawi memiliki dinding serta bangunan terbuat dari kayu dan anyaman bambu yang mulai lapuk. Bahkan di setiap sisi bangunannya terlihat miring hingga nyaris roboh. Sementara di dalam rumah pakaian dan perabotan lainya dibiarkan berserakan di mana-mana.
Selain itu, kondisi kesehatan yang tak lagi prima. Aswani pun khawatirkan dikala terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan dikhawatirkan menimpa dirinya. Lebih ironisnya segala keterbatasan bantuan dari pemerintah pun nyaris tak pernah ia rasakan. “Ya kalau berharap, ya berharap pemerintah dapat segera membangun tempat yang layak. Karena jangankan untuk memperbaiki rumah untuk makan setiap hari saja kesulitan,” imbuhnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post