SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Penyebaran penyakit cacar air di tengah siswa SMPN 8 Kota Tangerang Selatan diduga terjadi ketika ujian semester. Salah satu siswa yang terkena penyakit tersebut mengikuti ujian.
Kepala SMPN 8 Tangsel, Muslih menyampaikan bahwa pihaknya tidak mengetahui pasti kapan terdeteksi penyakit tersebut. Namun, kata dia, pada tanggal 23 sampai 27 September 2024 dilangsungkan ujian tengah semester.
“Dimana ada satu siswa yang kebetulan kena cacar dia ikut ulangan sehingga kita indikasikan dari situ terjadilah penyebaran dari siswa itu ke siswa lain. Karena kebetulan sebagian besar yang kena cacar dan gondongan itu dikelas itu,” ujarnya saat ditemui, Selasa (22/10).
Muslih mengatakan, siswa yang terpapar paling banyak di kelas satu dan tiga. Menurutnya, terdapat siswa yang mengalami sakit gondongan, batuk, pilek dan demam. Upaya yang dilakukan sekolah, langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Kranggan dan Setu guna memantau kesehatan para siswa.
“Sebelum kita lakukan pembelajaran jarak jauh atau PJJ itu ada peningkatan kasus siswa sakit. Di tanggal 15 Oktober itu yang sakit ada 102 anak. Jadi dari 73 ke 102 lumayan banyak sehingga pada saat itu juga kami mencoba menghubungi Puskesmas Kranggan dan Setu. Dari situ kemudian kami sampaikan dan kami laporkan. Dokter memberikan surat imbauan dari Puskesmas Kranggan. Imbauannya adalah dilaksanakan PJJ selama 14 hari,” ungkapnya.
Kata Muslih, berdasarkan pemantauan pihaknya bahwa siswa yang terjangkit cacar air bertambah satu orang.
“Kondisi saat ini kita pantau yang sakit cacar sekarang sudah kita pilah, yang cacar itu masa penyembuhan ada 23 anak, kemudian yang gondongan ada 8. Dari total ini itu yang benar-benar dalam kondisi sakit 23 anak. Tapi sebenarnya 23 itu tambahan dari semalem satu yang sebelumnya kita data 22,” jelasnya.
Hingga kemarin, siswa SMPN 8 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih menjalani pembelajaran jarak jauh atau PJJ. Langkah tersebut dilakukan lantaran puluhan siswa terjangkit penyakit menular cacar air sejak Kamis (17/10) Rencananya, PJJ bakal berlangsung sampai Kamis (31/10) mendatang.
Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel, Dedi menuturkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat edaran sesuai dengan rekomendasi Dinkes sebagai bentuk kewaspadaan dini atas kasus tersebut.
“Ditujukan kepada semua satuan Pendidikan baik TK SD SMP yang isinya memberitahukan bahwa perlu kewaspadaan dalam hal penanganan cacar air dan gondongan. Dimana didalam surat itu ada 7 langkah yang harus dilakukan satuan Pendidikan yang ada di kewenangan kita,” jelasnya.
Terakhir, ia mengklaim bahwa kasus serupa terpantau tidak terjadi di sekolah-sekolah yang berada di kota berjuluk anggrek. Untuk para siswa yang terpapar, kata dia, masih dilakukan perawatan di rumah masing-masing.
“Mudah mudahan ini kasusnya tidak ada lagi penambahan karena memang pihak sekolah sudah berperan aktif koordinasi dengan Dinkes maupun puskesmas. Untuk pelajar yang terpapar pihak sekolah masih terus melakukan pemantauan dengan pihak puskesmas dan ortu, artinya ini perlu pemantauan secara continue apakah kondisi anak-anak sudah membaik dan dilakukan perawatan di rumah masing-masing,” pungkasnya. (eko)
Diskusi tentang ini post