BacaJuga :
SATELITNEWS.COM, SERANG – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Banten, mencatat nilai transaksi digital atau melalui QRIS di Provinsi Banten, masuk sangat tinggi, bahkan masuk lima besar nasional. Kendatipun kondisi infrastruktur yang ada, masih penuh dengan keterbatasan.
Pada periode Januari-September 2024, nilai transaksi masyarakat Banten yang menggunakan QRIS mencapai Rp38,95 Triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Ameriza M. Moesa, mengapresiasi upaya pemerintah di Provinsi Banten yang telah mempertahankan indeks ETPD pada level digital di Semester I-2024, seperti Pemprov Banten dan Kabupaten Tangerang yang berhasil menempati posisi ketiga TP2DD terbaik, kategori Kabupaten wilayah Jawa-Bali.
Selain itu, Provinsi Banten dan Kota Tangerang juga berhasil menjadi Pemda dengan kenaikan skor paling besar, sehingga dianugerahi dengan award Rookie of the Year.
‘‘Ini harus terus dipertahankan,“ kata Ameriza, seusai kegiatan forum Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), akhir pekan kemarin.
Dikatakan Ameriza, dalam waktu 9 bulan itu, jumlah transaksi yang dilakukan masyarakat Banten sebanyak 387,06 juta kali. Bahkan jika dibandingkan tahun lalu, nilai transaksi dengan menggunakan QRIS meningkat hingga 200 persen.
‘‘Hingga September 2024, transaksi QRIS di Banten terus meningkat baik nominal maupun volume. Tahun ini, jumlah pengguna maupun nilai transaksi yang menggunakan QRIS meningkat tajam dibandingkan tahun lalu,“ imbuhnya.
Sepanjang tahun 2023, BI mencatat total transaksi penggunaan QRIS banyak 200,13 juta dengan total nominal Rp20,23 Triliun. Jika dibandingkan tahun ini, ada kenaikan hingga 202,51 persen dibandingkan tahun lalu pada total transaksi dan naik 209,31 persen untuk total nominal transaksi.
Jumlah pengguna QRIS di Banten juga mengalami peningkatan. Sejak Januari sampai September 2024, ada penambahan pengguna QRIS sebanyak 441.227 pengguna. Dengan begitu, BI mencatat jumlah pengguna QRIS i Banten sebanyak 2,88 juta pengguna.
Angka itu menempatkan Banten di posisi kelima secara nasional, terkait jumlah pengguna QRIS. Banten menyumbang 5,41 persen terhadap nasional. Tak hanya pengguna QRIS. di sisi merchant, Banten memiliki 1,96 juta merchant. Jumlah itu meningkat 19,19 persen dibandingkan tahun lalu.
“Di mana UMKM mendominasi sebesar 95,87 persen, dengan sebaran terbanyak di Tangerang Raya. Selain itu juga 3,7 persen usaha besar dan 0,01 persen PSO/BLU. Dan jumlah merchant QRIS di Provinsi Banten menempati peringkat keempat terbanyak se-nasional,” ucapnya.
Koordinator Ekonomi Daerah Kemenko Perekonomian RI, Dara Ayu Prastiwi, menyoroti cakupan jaringan di Banten baru mencapai 75% terutama Kabupaten Lebak dan Pandeglang, dengan jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Lebak yang belum terjangkau jaringan 4G mencapai 47,83%, dan di Kabupaten Pandeglang mencapai 46,02%.
Untuk itu, Pemda didorong untuk meningkatkan akses jaringan melalui Bakti Kemenkominfo, penyediaan jaringan fiber optik dan peningkatan jaringan oleh Pemda dapat dilakukan dengan penyediaan lahan untuk penambahan tower BTS.
‘‘Hal tersebut sangat penting untuk perluasan digitalisasi layanan pemerintah dan perluasan ETPD,“ ucapnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post