SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Salah seorang korban tabrak lari yang melibatkan sopir truk wing box mengalami luka cukup serius hingga harus dilakukan operasi di bagian kaki. Korban merupakan seorang pelajar kelas 3 SMA Asysyakirin, Pinang, Kota Tangerang berinisial DA (17).
Kakak korban, Adam Rediansyah mengatakan tindakan operasi dilakukan pada bagian kaki kanan DS yang diduga terlindas roda truk. Pergelangan kaki DA pun membengkak lantaran terjadi penyumbatan pada aliran darah.
“Karena jaringannya itu tidak mengalirkan darah, jadi di bagian pergelangan itu darahnya mampet di situ dan tidak bisa mengalir ke bagian bawah kaki, jadi menimbulkan pembengkakan,” ujarnya.
Adam mengungkapkan, insiden yang terjadi berpotensi membuat kaki sang adik cacat permanen lantaran bekas luka operasi tersebut tidak bisa hilang.
“Kalau jalan normal sih kemungkinan bisa, namun bekas operasi itu akan menimbulkan cacat permanen karena pasca operasi menimbulkan bekas yang kemungkinan tidak bisa hilang,” katanya.
“Kondisi adik saya saat ini juga belum ada progres yang begitu signifikan. Karena kan bukan hanya kaki yang terluka namun rahang wajahnya juga bergeser. Jadi agak kesulitan untuk mengkonsumsi makanan. Kemudian ada luka di bagian kepala depan yang dijahit 16 jahitan,” jelasnya.
Terkait pengobatan, Adam memperkirakan biaya pengobatan adiknya bisa lebih dari Rp30 juta. Namun, saat ini, baru pihak Jasa Raharja yang mengatakan akan menjamin biaya perawatan sesuai aturan yang berlaku sebesar Rp20 juta.
“Kalau dari Jasa Raharja itu dia ngasih Rp20 juta, tapi kan itu sudah pasti kurang ya,” ujarnya.
Adam mengaku telah bertemu dengan pihak Polres Metro Tangerang Kota pada Jumat (1/11) lalu untuk menanyakan ihwal biaya pengobatan. Berdasarkan pernyataan polisi, kata Adam, kekurangan biaya itu bisa ditanggung oleh BPJS.
“Tapi kemarin kita sudah ke Polres dan sudah ketemu sama perwakilan PT Bintang Timur. Pihak kepolisian menyampaikan terkait pengobatannya itu ditanggung sama Jasa Raharja dan sisanya bisa dicover sama BPJS. Tapi kita ngga tau, apakah bisa dicover BPJS atau tidak. Untuk pertanggungjawaban PT Bintang Timur-nya juga belum jelas, karena baru mendata saja apa yang kita inginkan,” sambungnya.
Sebelumnya diketahui, salah seorang pelajar yang menjadi korban tabrak lari truk kontainer sempat tersungkur dan masuk kolong truk tersebut. Lokasi kejadian itu terjadi di Jalan KH Hasyim Asyari, Cipondoh, Kota Tangerang, persis di depan sekolah Asy-Syukriyyah.
Hal itu diceritakan warga setempat yang melihat langsung kejadian tersebut. Sutrisno, warga setempat mengatakan mulanya ia yang tengah bekerja di sekitar lokasi melihat ada satu pengendara mobil jenis Veloz dan satu pengendara sepeda motor melintas di jalan tersebut.
Kemudian, dari arah belakang, tiba-tiba truk kontainer itu lalu menghantam mobil Veloz tersebut. Sementara, posisi satu sepeda motor yang berjumlah 2 orang itu berada di depan mobil Veloz.
“Mobil Veloz ditabrak dari belakang oleh kontainer itu. Mobil veloz itu berupaya mengerem dan banting stir ke kiri,” ucapnya.
“Pengendara motor itu sempat kesenggol oleh mobil veloz itu. Satu orang mental ke ke kiri dan satu orang lagi mental ke kanan,” sambungnya.
Korban yang mental ke arah kanan itu, kata dia, hampir terlindas oleh truk kontainer lantaran korban sempat masuk ke dalam kolong truk.
“Sempat masuk ke kolong truk, beruntung dia ngga gerak, kalau gerak kemungkinan dia bisa kelindes,” katanya. (hafiz)
Diskusi tentang ini post