SATELITNEWS.COM, BOGOR—Para kepala daerah diingatkan untuk memperkuat stabilitas politik dan keamanan di wilayah masing-masing. Hal ini penting dilakukan untuk mendukung implementasi delapan program prioritas Astacita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan (BG) dalam sambutannya di Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Daerah di Sentul, Bogor, Kamis (7/11/2024). “Saya menitipkan beberapa pesan penting bagi para kepala daerah, untuk terus menjaga stabilitas politik dan keamanan di daerahnya masing-masing,” kata Budi Gunawan.
Stabilitas, menurutnya, menjadi fondasi utama agar program pemerintah pusat dapat diterapkan dengan baik hingga ke pelosok daerah. Ia mencontohkan bagaimana Piagam Madinah yan digagas Nabi Muhammad SAW berhasil menciptakan kerukunan antar umat beragama dan stabilitas politik dan keamanan.
Budi menyampaikan bahwa langkah utama yang harus ditempuh kepala daerah adalah meningkatkan sinergi antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif di daerah masing-masing. Dengan adanya kerja sama yang solid, kebijakan yang dirancang di pusat akan mudah diadaptasi dan berjalan efektif di wilayah. Ia juga meminta kepala daerah untuk selalu melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sebagai langkah koordinatif dalam menjaga ketertiban.
Selanjutnya, Budi menekankan pentingnya kehati-hatian kepala daerah dalam merumuskan kebijakan yang bersifat sensitif, seperti penetapan upah minimum yang melibatkan tripartit (pemerintah, buruh, dan pengusaha). “Contohnya di dalam penentuan upah minimum provinsi maupun kabupaten kota yang melibatkan tripartit dalam hal ini adalah pengusaha, buruh, dan pemerintah,” ujar mantan Kepala BIN ini.
Kebijakan yang tepat, lanjutnya, sangat diperlukan demi menciptakan iklim kondusif di daerah. Program makan bergizi gratis, salah satu bagian dari Astacita, juga mendapatkan perhatian serius dari Budi. Ia menyebut riset James Flynn yang menunjukkan bahwa pemenuhan gizi berperan besar dalam peningkatan IQ masyarakat dunia.
“Hasil riset yang dilakukan oleh James R. Flynn di 72 negara, memperlihatkan bahwa dalam durasi 72 tahun. Dari tahun 1948-2020 IQ masyarakat dunia ini naik menjadi 2,2 poin karena pemenuhan gizi yang membaik,” kata Budi. Program makan bergizi, menurutnya, bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.
BG juga menekankan pentingnya swasembada pangan dan energi untuk mendukung ketahanan nasional. Dengan populasi yang bisa melebihi 300 juta, Indonesia membutuhkan ketahanan pangan yang merata. Jika tidak tercapai, ia memperingatkan, pertumbuhan ekonomi nasional bisa berkurang hingga 1,8 persen dari potensi maksimal.
Budi mengingatkan bahwa program Astacita tidak hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga melibatkan partisipasi masyarakat secara aktif. “Mereka (masyarakat) akan mendukung dan bisa menjadi mitra yang positif bagi pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas di daerah masing-masing,” pungkasnya. (rm)
Diskusi tentang ini post