SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Pemerataan perekonomian di Kabupaten Pandeglang, belum sepenuhnya tercapai. Buktinya, Nenek Sa’adiah (50) warga Kampung Sigotong, Desa Alaswangi, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, selama puluhan tahun menempati gubuk reyot.
Diketahui, Nenek Sa’adiah, tinggal bersama suaminya Kakek Karjo (59), selama lebih dari 20 tahun dan belum pernah mendapatkan bantuan perbaikan rumah, alias masih tinggal di gubuk reyot atau Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Pasangan suami istri itu, tinggal di gubuk berukuran lima kali sembilan meter, dengan kondisi bangunan memprihatinkan.
Dinding yang terbuat dari bambu atau bilik, sudah banyak berlubang dan kotor, kondisi itu diperparah dengan atap rumah yang bocor ketika terjadi hujan.
Selain itu, kondisi tempat Mandi, Cuci, Kakus (MCK) pasangan suami istri ini sangat tidak layak, karena hanya ditutup kain dan baliho bekas yang sudah usang.
Saidah mengaku, dirinya tinggal bersama suami dan enam orang lain di rumah tersebut. Selama puluhan tahun, rumah yang ditinggalinya belum pernah mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari Pemkab Pandeglang.
Hal itu terjadi karena, dirinya tidak memiliki dana untuk melakukan pembangunan rumah yang biasa ditinggali itu. Bahkan, kata dia, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, dirinya hanya menjual sayuran keliling, sementara suaminya menjadi penggembala kambing.
“Rumah saya diisi delapan orang. Sedih rasanya, tapi saya memilih memprioritaskan pendidikan anak-anak. Yang penting semua anak saya bisa sekolah. Lima orang anak saya sekolah, dan saya ingin mereka punya masa depan lebih baik,” katanya, Selasa (12/11/2024)
Dia juga berharap, bisa mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari Pemkab Pandeglang, karena selama puluhan tahun dirinya dan keluarga harus bertahan dengan kondisi rumah yang lapuk dan khawatir roboh.
Kondisi saat hujan sering membuat seluruh bagian rumah basah, termasuk pakaian dan buku anak-anaknya.
“Pengajuan bantuan sudah sering kami lakukan, sampai bosan. Tapi saya pasrah saja, semua rezeki sudah diatur Allah. Semoga suatu saat bisa tinggal di rumah yang lebih layak,” ujarnya.
Sementara, Camat Menes Usep Sudarmana, mengaku belum mengetahui adanya pengajuan bantuan dari warga melalui program RTLH. Terkait rumah warganya yang sudah lapuk dan membutuhkan bantuan, dia akan segera melakukan pemeriksaan ke lokasi.
“Mangkanya nanti saya kordinasi dulu dengan Kepala Desa, yang pasti semua rumah yang tak layak untuk kita ajukan RTLH pasti kita ajukan. Kendalanya seperti apa sampai sekarang belum terealisasi,nanti kami cari tau dulu,” pungkasnya.
“Kita akan meninjau bersama Kepala Desa, untuk memastikan kondisi rumah yang membutuhkan bantuan, sehingga program RTLH bisa dilaksanakan tepat sasaran Nanti, coba kita akan survei ke lokasi bareng kepala desa, agar semua bisa dicari solusinya,” sambungnya. (adib)
Diskusi tentang ini post