SATELITNEWS.COM, LEBAK—Jembatan gantung di Desa Parakan Beusi, Kecamatan Bojongmanik, Kabupaten yang ambruk beberapa waktu lalu akan segera dibangun. Anggaran Rp 900 juta digelontorkan Pemkab Lebak untuk membangun jembatan penghubung antar kecamatan tersebut.
Jembatan gantung yang menghubungkan dua kecamatan yaitu Bojongmanik dan Leuwidamar itu sebelumnya ambruk diduga akibat sling penyangga putih akibat makan usia. Peristiwa itu terjadi pada 14 November 2024. Beruntung kejadian tidak menimbulkan korban jiwa. Anggaran pembangunan diperkirakan mencapai Rp 900 juta menggunakan belanja tidak terduga (BTT).
“Jembatan akan segera dibangun kembali. Anggarannya kurang lebih sekitar Rp 900 juta. Untuk material yang diganti paling tali sling karena sudah putus. Sisanya, material yang masih bisa dipakai akan digunakan kembali,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak, Irvan Suyatupika, Selasa (19/11/2024).
PUPR menargetkan pembangunan jembatan tersebut selesai satu bulan dari sekarang. Untuk saat ini, warga yang hendak melintas akan segera dibangun jembatan sementara. Dalam prosesnya, kata Irvan jembatan yang akan dibangun tidak merubah konstruksi jembatan sebelumnya yang memiliki lebar 1,2 meter dan panjang 90 meter. Pertimbangan PUPR menurut Irvan ialah agar proses pembangunan lebih cepat selesai sehingga masyarakat segera bisa menggunakannya kembali. “Jembatan gantungnya akan sama. Pertimbangan kami agar aktivitas warga cepat kembali normal,” tuturnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Budi Santoso memastikan pembangunan jembatan dalam waktu dekat segera dilakikan. Pihaknya juga sebelumnya telah menerjunkan tim untuk mengecek kondisi dan memastikan kebutuhan selama proses pembangunan. “Kemarin sudah dicek dan sekarang sedang persiapan untuk penanganan. Mudah-mudahan pada minggu ini bisa dilakukan perbaikan,” kata Budi.
Budi mengungkapkan, status jembatan tersebut merupakan jembatan desa. Namun, keberadaan jembatan yang vital karena berkaitan dengan pelayanan masyarakat, Pemkab Lebak akhirnya turun langsung untuk mengambil alih perbaikan. “Memang jembatan gantung itu tidak tercatat dalam aset Pemkab Lebak. Namun berbicara pelayanan tidak melihat tanggungjawab siapa, kami dari pemerintah tentunya punya kewajiban dalam memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat,” tandasnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post