SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Warga Komplek Taman Mangu Indah, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali kebanjiran, pada Jumat (22/11). Ketinggian air yang mencapai 60 sentimeter itu disebabkan tanggul yang jebol.
Diketahui, tanggul sepanjang 30 meter masih belum rampung dikerjakan. Sehingga, dari celah tanggul itu air masuk hingga merendam ke permukiman warga. Terhitung, sudah lima kali warga kebanjiran dalam kurun waktu tiga minggu terakhir.
Salah satu warga RT 04 RW 12 Yudo menyampaikan bahwa tempat tinggalnya terendam air sejak pukul 15.00 WIB. Menurutnya, banjir ini terulang lagi setelah sebelumnya tanggul jebol pada Minggu lalu. Tanggul yang sedang dibangun kembali tak kuat menahan dorongan air.
“Itu penutup tanggul kegeser langsung tumpah airnya ke jalan sampai ke rumah warga. Emang kagak bener itu ngerjain normalisasi tanggulnya, masa dalam waktu tiga minggu sudah lima kali kebanjiran bikin susah,” ujarnya di lokasi.
Hal serupa dikatakan Lyla Kartika (49). Dia mengaku sudah lelah lantaran banjir sering terjadi. Apalagi, lanjut dia, jika sudah surut lumpur yang masuk kedalam rumah harus dibersihkan.
Kata Ika, banjir yang terjadi pada Jumat sore ini akibat lambannya proses pengerjaan rehabilitasi tanggul Kali Cantika. Ia mengaku kebingungan mencari lokasi untuk mengungsi, sebab rumahnya saat ini sudah tidak bisa lagi untuk dihuni.
“Ini sudah sering banget kejadian, kita sebagai warga capek. Sangat mengecewakan, saya mau pulang tapi enggak bisa karena banjir di rumah saya sudah tinggi,” katanya.
Sementara, Satgas Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Coki menyampaikan bahwa memang banjir disebabkan tanggul yang dalam perbaikan tidak mampu menahan debit air.
“Banjir kali ini memang sedang ada perbaikan tanggul dimana para pekerja itu mungkin tadi pagi ada ruas yang dijebol kemudian tidak keburu untuk pengecoran karena cuaca udah keburu hujan. Ketinggian air saat ini kurang lebih antara 50 sampai 60 sentimeter dijalan dan dalam rumah,” paparnya.
Coki menuturkan, sejumlah warga pilih mengungsi ke balai warga hingga ke rumah sanak saudara. Tetapi, masih ada warga yang tetap bertahan di rumahnya masing-masing. Pihaknya pun menerjunkan perahu karet guna mengevaluasi warga yang membutuhkan.
“Warga ada beberapa yang sudah mengungsi di balai warga, pos RW, juga beberapa warga yang masih bertahan di rumah. Untuk pertama kita langsung menerjunkan beberapa personel ke TKP kurang lebih 6 personel dibantu juga relawan juga melakukan evakuasi warga yang memang perlu dievakuasi,” pungkasnya.
Pantauan di lokasi hingga pukul 18.30 WIB, ketinggian air berangsur surut. Perahu karet berwarna oranye masih terlihat lalu lalang untuk menjemput warga yang ingin keluar dari rumahnya. Nampak juga pekerja proyek menutup tanggul yang jebol untuk sementara waktu. (eko)
Diskusi tentang ini post