SATELITNEWS.ID, RANGKABITUNG—Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meminta para pemuda di Lebak jangan sampai dipolitisisasi hanya untuk kepentingan pribadi. Pernyataan tersebut dilontarkan putri mantan Bupati Lebak dua periode Mulyadi Jayabaya tersebut seteleh menyikapi pembentukan caretaker di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lebak.
Kepengurusan KNPI Lebak, yang dinakhodai Rizal Samsu yang berakhir di bulan April 2020 lalu setelah masa perpanjangan. Menyikapi itu, KNPI Banten mengeluarkan Surat Keputusan (SK) nomor : KEP.029/DPDKNPI/VI/2020 tentang pembentukan Karetaker KNPI Lebak. Rupanya, keputusan itu langsung disikapi KNPI Lebak, dan menggelar konferensi pres untuk menolak keputusan tersebut yang dianggap cacat hukum. “Dulu kita sudah mengusulkan (KNPI-red) untuk bersatu, tujuannya untuk apa, untuk persatuan bangsa. Nah kalau begini, pecah-pecah repot,” ujar Iti, selapas menggelar rapat paripurna di DPRD Lebak, kemarin.
Di organisasi KNPI, pemerintah ikut andil salah satunya untuk kebutuhan roda organisasi tersebut. Namun, kata Iti, anggaran yang disediakan pemerintah tidak bisa terserap akibat adanya dualisme. “Untuk KNPI kan ada dana hibah dari pemerintah, tapi kalau KNPI- nya tidak jelas, kita takut menyalurkannya juga, akhirnya tidak terserap,” terang Iti.
Perempuan yang memiliki suara lantang dan keras ini berharap kondisi KNPI bisa kembali sedia kala dalam menjalankan roda organisasinya. Hilangkan ego sektoral untuk kemajuan bangsa. “Yang terpenting kalau saya mah ingin semua pemuda bersatu dan janganlah pemuda dipolitisasi untuk kepentingan politik. Tapi kita butuh pemuda ini bisa membangkitkan masyarakat ditengah pandemi covid ini,” harapnya.
Senada dikatakan mantan Ketua KNPI Lebak, Samsu Rizal. Rizal juga berharap pemuda di Lebak jangan dipolitisasi. “Kita sendiri (mantan pengurus-red) tetap menolak jika harus ada karetaker di KNPI. Musda tidak bisa dilakukan begitu saja di tengah pandemi Covid,” kata singkatnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post