SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Pemberian imunisasi pada anak usia sekolah dasar (SD) BIAS adalah pemberian imunisasi lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit campak, rubela, difteri, tetanus hingga kanker serviks.
Saat ini, Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) pada 39 puskesmas tengah menjalani BIAS Tahap II untuk imunisasi DT dan TD. Di mana sebelumnya, sudah berlangsung BIAS Tahap I pada bulan Agustus untuk imunisasi MR dan HPV.
Kepala Dinkes Kota Tangerang dr Dini Anggraeni menyatakan, BIAS bulan November ini menyasar 421 SD, 110 MI dan satu Sekolah Kebutuhan Khusus. Imunisasi DT untuk kelas I akan menyasar 31.771 siswa, imunisasi TD untuk kelas II akan menyasar 31.382 siswa, dan imunisasi TD untuk kelas V akan menyasar 15.982 siswa dan 14.957 siswi.
“Sebanyak 39 puskesmas setiap harinya terus bergerak dari satu sekolah ke sekolah lainnya di Kota Tangerang. Dipastikan layanan imunisasi lewat program BIAS ini didapat secara gratis atau tanpa pungutan biaya apa pun,” jelas dr. Dini, Jumat (29/11/24).
Ia pun menjelaskan, sasaran pelaksanaan BIAS ialah siswa-siswi kelas I, II, V dan VI. Kelas I atau tujuh tahun mendapat imunisasi MR atau campak rubella dan DT atau difteri tetanus, anak kelas II dan V atau delapan tahun dan 11 tahun mendapatkan imunisasi TD atau tetanus diphteria.
Sedangkan anak perempuan mendapat dua dosis HPV sebelum lulus SD yakni pada kelas V dan VI atau usia 11 tahun dan 12 tahun.
“Ini semua merupakan imunisasi dasar lengkap yang wajib diberikan pada anak-anak Kota Tangerang. Ayo pastikan anak-anak kita mendapat imunisasi secara lengkap, karena imunisasi adalah hak anak,” tegasnya.
Kata dr. Dini, imunisasi dasar lengkap memiliki sejumlah tujuan. Mulai dari meningkatkan kekebalan anak usia sekolah terhadap penyakit campak, rubela, tetanus, dan difteri. Memberikan kekebalan bagi anak perempuan usia sekolah terhadap penyakit kanker leher rahim atau kanker serviks.
“Serta menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit campak, rubela, tetanus, difteri dan juga kanker leher rahim,” katanya. (made)
Diskusi tentang ini post