SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Orang tua siswa/siswi keluhkan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG), yang telah ditetapkan oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada Jumat (29/11) lalu. Anggaran yang semula diwacanakan Rp 17 ribu hingga Rp 15 ribu per porsi, kini ditetapkan hanya Rp 10 ribu per porsinya, Minggu (1/12).
Salah satu wali murid SDN di Kabupaten Tangerang, Yeni Lestari menyayangkan keputusan yang dibuat oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto perihal anggaran makan bergizi gratis. Dimana, awal mula wacana itu dianggarkan sebesar Rp 17 ribu hingga Rp 15 ribu, kini hanya ditetapkan hanya Rp.10 ribu per porsinya.
Menurut Yeni, di zaman semua harga-harga komoditi terasa mahal, sangat sulit mendapat makanan bergizi dengan harga yang sangat murah.
“Sekarang semua bahan makanan pada mahal, Rp 10 ribu dapat makanan apaan coba,” kata Yeni Lestari kepada Satelit News, Minggu (1/12).
Menurut Yeni, dengan harga Rp 10 ribu, anak-anak atau pelajar hanya mendapatkan makanan dengan menu yang membuat kenyang tetapi minim gizi. Hal itu sangat disayangkan, seharusnya anggaran per porsinya sebesar Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu.
“Kalau di hitung-hitung mah Rp 10 ribu cuma dapat nasi sama lauk satu macam. Itu paling juga cuma dapat pake telur doang. Padahal katanya mah dapat menu empat sehat lima sempurna,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Caing, wali murid SDN lainnya. Menurut Caing, harga Rp 10 ribu tidak mungkin dapat makanan yang begizi lengkap.
Dia berharap, Pemerintah Pusat dan Daerah kedepan dapat mempertimbangkan anggaran MBG untuk pelajar. Sehingga, makanan anak atau para pelajar benar-benar disiapkan dengan penuh gizi.
“Kalau harga segitu bisa dapat makanan apa. Ini seperti hanya formalitas saja, yang penting program berjalan. Jajan anak aja sehari udah lebih dari segitu, kalau bisa sih dipertimbangkan lagi untuk harga makanan (MBG) itu,” pungkasnya.
Ditempat terpisah, penjual rumah makan warung tegal (warteg) di wilayah Kecamatan Tigaraksa, Nur Amalia menambahkan, bahwa anggaran sebesar Rp 10 ribu, di warungnya hanya mendapat menu nasi sayur dan tempe saja.
“Saya kan jualan Warteg ya, jadi tau harga, Rp 10 ribu mah cuma dapat nasi, sayur sama tempe atau tahu doang,” katanya.
Aulia mengaku, selama dirinya berjualan memang banyak masyarakat yang membeli makan dengan paketan 10 ribu. Dengan menu nasi, sayur, dan tempe atau tahu. Dan mayoritas, yang memesan paketan tersebut adalah kuli bangunan.
“Kalau paket Rp 10 ribu mah biasanya yang makan kuli bangunan, yang isinya cuma tempe atau tahu sama kangkung atau sayur tumisan,” tukasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post