SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Untuk meningkatkan literasi digital dan mencegah hoaks ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Tangerang. Relawan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Provinsi Banten akan lakukan road show grebek digital ke tengah-tengah masyarakat Kabupaten Tangerang, Minggu (1/12).
Ketua Relawan TIK Provinsi Banten, Ahmad Taufiq mengaku pihaknya tengah memanaskan mesin untuk bergerak hingga penjuru Banten untuk melaksanakan program “Gerebek Digital”, dimana program ini mengedepankan pemberdayaan TIK dan literasi digital di tengah masyarakat.
“Kami insya Allah tengah mempersiapkan program ‘Gerebek Digital’ yang nantinya berkeliling Banten untuk mengedukasi masyarakat terkait TIK dan literasi digital. Jangan lagi ada yang terpedaya hoaks, terkena hacking, dan melakukan ujaran kebencian di medsos,” kata Ahmad Taufiq kepada Satelit News, Minggu (1/12).
Taufiq juga menjelaskan, bahwa teknologi digital tidak ubahnya pisau yang berada didapur setiap rumah. Apabila, pisau itu dimanfaatkan untuk memotong apel dan apelnya dimakan oleh masyarakat, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat baiknya. Namun, apabila pisau digunakan untuk mengiris tangan, maka masyarakat akan menjadi terluka dan mendapatkan manfaat negatifnya.
“Sedangkan jika kita biarkan saja pisau itu di dapur, tanpa digunakan apapun. Maka kita tidak akan mendapatkan manfaatnya dari pisau itu. Begitulah teknologi, apabila kita diam saja tanpa menggunakannya, maka kita tidak akan mendapatkan manfaatnya,” katanya.
Menurut Taufiq, literasi digital merupakan hal yang penting dalam sebuah kemampuan. Tentunya, untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses melalui perangkat teknologi digital.
Lanjut Taufiq, ada 4 pilar literasi digital yang harus diketahui, diantaranya Cakap Digital, artinya sebuah kemampuan yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Kedua Aman Digital, sebuah kemampuan untuk melindungi perangkat digital dan mawas diri dari ancaman keamanan informasi seperti hacking, virus, dan malware.
“Kunci utamanya adalah dengan tidak sembarang klik, dan cermat dapat membedakan jebakan keamanan yang sering disuguhkan iklan dan kiriman tipuan lainnya dari orang yang tidak dikenal. Hal ini seperti pagar dari pohon untuk melindungi dari para binatang pengganggu,” ungkap Taufiq.
Ketiga Budaya Digital. Hal ini menuntut masyarakat selaku warga negara Indonesia agar tidak lupa akan pentingnya Bhinneka Tunggal Ika di dunia digital. Jangan ada perdebatan SARA di media sosial. Selain itu, masyarakat harus mampu membangun budaya digital yang baik, salah satunya menghindari efek kecanduan gawai.
“Yang terakhir, Etika Digital. Selaksa batang sebuah pohon, maka ini menjadi hal yang utama. Etika dan kejujuran adalah mata uang yang berlaku dimana saja, termasuk di dunia digital. Jangan karena merasa bisa berlaku anonim kemudian mengabaikan etika, padahal komunikasi yang berlangsung adalah antar manusia yang harus menjunjung tinggi sopan santun dan etika komunikasi,” tutup Taufiq.
Taufiq menambahkan, bahwa grebek digital atau roadsow untuk peningkatan literasi digital kepada masyarakat, akan dilakukan pada 5 Desember 2024 di Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua. Tepatnya, di Atrium SQP Building Scientia Square Park.
“Tentunya, ini masih dalam rangkaian kegiatan Tangerang Gemilang Book Fair 2024,” tukasnya. (alfian)
Diskusi tentang ini post