SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Pilkada serentak telah dilaksanakan pada 27 November 2024 lalu. Hasilnya pun meski masih belum bersifat final telah tergambar melalui hitung cepat atau quick count.
Di Kota Tangerang pasangan calon (paslon) nomor urut 03 Sachrudin-Maryono Hasan sementara berdasarkan quick count keluar sebagai pemenang. Sementara di tingkat Provinsi Banten paslon nomor urut 02 yakni Andra Soni-Dimyati Natakusumah berhasil mengungguli Airin-Ade.
Terkait hal ini, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Kota Tangerang Dr Po Abas Sunarya buka suara. Dia mengatakan, saat ini pesta demokrasi sudah selesai. Karenanya, seluruh unsur peserta pemilu dari partai telah melakukan tugas masing-masing.
“Tapi memang itu keadaannya, kita sudah tahu semua. Memang kalau mau jujur, semua kegiatan yang masing-masing dilakukan oleh paslon sudah optimal. Tapi lagi-lagi ini adalah bagaimana mendapatkan kepercayaan dari masyarakat,” ujarnya, Rabu (04/12/2024) di Tangerang.
“Intinya, apa pun yang sudah kita saksikan atau pun sudah dapat datanya meski pun memang belum mendapat pengesahan dari KPU, tapi jika merujuk quick count itu sudah dapat membaca kondisinya. Tapi apa pun itu kondisinya kita ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan kepada masyarakat khususnya kepada paslon yang diusung Partai Golkar, semoga jika kebetulan paslon yang diusung oleh Partai Golkar menang akan rangkul paslon lain, sebab bagaimana pun kalau mereka sudah berani tampil berarti sudah memperlihatkan keunggulannya, intinya ini potensi untuk membangun,” ungkapnya.
Sementara untuk di tingkat Provinsi Banten, Abas kembali menambahkan Partai Golkar juga sudah optimal serta berupaya semaksimal mungkin berbuat mesti nyatanya hasilnya di luar harapan. “Kalau dikatakan berbeda (hasilnya), maka lagi-lagi semua di lapangan kadang-kadang memang ada satu hal yang kita tidak bisa kendalikan,” ucapnya.
Meski pun PDI Perjuangan sebagai salah satu partai pengusung pasangan Airin-Ade menurut kabar akan menurunkan tim ke Banten guna menginvestigasi hasil Pilgub Banten, Abas juga menyebut bahwa hal ini juga tidak dilarang atau diperbolehkan. “Sah-sah saja, manakala ini belum diketok (diputuskan), mana tau ada yang harus “diluruskan”,” ujarnya.
Disinggung apakah akan ada evaluasi terhadap atas hasil pilkada ini, Abas menambahkan merujuk hasil Pileg, sejatinya Partai Golkar tidak menguasai secara mayoritas kursi parlemen sehingga harus diakui ada paslon yang tidak memperoleh dukungan optimal dari partai politik.
“Kita berkoalisi, namun memang tidak mempunyai koalisi besar untuk partai parlemen. Seperti di tingkat Provinsi Banten kita cuma ada dua parpol yakni PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Nah kalau dilihat dari hasil Pileg maka dua koalisi itu berapa sih kalau digabung, beda dengan pasangan sebelah kan didukung banyak kaolisi. Itu sebetulnya bisa jadi potret,” ungkapnya.
Namun demikian, dirinya berdoa dan berharap agar siapa pun yang memimpin Banten kelak bisa membawa provinsi ini bisa ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. “Janji-janji politiknya harus direalisasikan, karena bagaimana pun masyarakat menanti. Jangan kita euforia pada saat kampanye saja, tapi harus dijalankan apa yang menjadi keharusan,”ujar pria yang tak lain adalah Rektor Universitas Raharja Tangerang ini.
Dia mencontohkan dari empat kota/kabupaten di Banten masih ada daerah yang agak tertinggal khususnya di Banten Selatan. Untuk itu, sektor-sektor utama seperti pendidikan yang perlu di Jawa. “Kita ini Pulau Jawa ya, terlebih Banten ini penyangga Jakarta yang kini masih ibu kota. Kalau pun kelak bukan ibu kota lagi tapi Jakarta tetap akan menjadi kota khusus, karena itu butuh intelektual hebat untuk memimpin Banten akan bisa berkompetisi dengan daerah lainnya agar bisa lebih maju dan sejahtera lagi,” ungkapnya. (made)
Diskusi tentang ini post