SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan terkait potensi angin kencang di sejumlah kota, termasuk Kota Tangerang. Kondisi ini diprakirakan berlangsung hingga akhir tahun 2024.
Plt Kepala BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar pun mengimbau, masyarakat Kota Tangerang untuk waspada dengan potensi angin kencang. “Masyarakat harus waspada atas kondisi cuaca saat ini. Diketahui, saat ini telah masuk musim penghujan,” imbau Ubaidillah.
Di masa peralihan ini, kata Ubaidillah, potensi angin kencang cukup tinggi. Dalam hal ini, masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi karena perubahan cuaca yang terjadi begitu cepat.
Sementara, untuk mengantisipasi datangnya musim hujan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tangerang masif melakukan normalisasi kali-kali dan saluran drainase yang berada di tengah-tengah permukiman warga.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala DPUPR Kota Tangerang Taufik Syahzaeni mengatakan, Pemkot Tangerang jauh sebelum musim penghujan datang, sudah menyicil untuk melakukan normalisasi saluran drainase dari primer, sekunder dan tersier.
Ia pun menjelaskan, sejauh ini normalisasi yang dilakukan Tim DPUPR Kota Tangerang sudah mencapai 80 embung, 60 sungai, hingga 8.071 saluran drainase dan kali-kali di dalam permukiman.
“Tentu, hal ini sebagai salah satu langkah meminimalkan potensi banjir yang kerap terjadi di musim penghujan. Selain ini, DPUPR juga melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan pada 1.350 unit pintu air serta 879 pompa banjir,” jelasnya.
DPUPR Kota Tangerang juga melakukan kesiapan operasi rumah pompa, untuk memperbaiki maupun memelihara rumah-rumah pompa yang ada di Kota Tangerang. Sehingga, saat musim hujan bisa beroperasi dengan maksimal.
“Di musim penghujan ini, DPUPR Kota Tangerang juga telah menyiapkan tim lapangan yang siap bergerak cepat jika ditemukan adanya beberapa kendala pada saluran. Tim ini, disiagakan untuk bisa langsung menangani sumbatan-sumbatan aliran air karena sampah atau kayu,” tutupnya. (made)
Diskusi tentang ini post