SATELITNEWS.COM, LEBAK—Harga kebutuhan di Kabupaten Lebak belakangan mengalami kenaikan cukup tinggi. Seperti bawang merah yang semula Rp 20 ribu kini Rp 40 ribu, cabai rawit Rp15 ribu menjadi Rp 25 ribu dan tomat Rp 5.000 kini Rp 15 ribu. Kenaikan harga diduga dipengaruhi pengaruhi cuaca ekstrem.
Kenaikan harga yang berdampak menurunnya omzet pedagang tersebut salah satunya dirasakan Halimah. Pedagang sayur mayur dan kebutuhan pokok lainnya di Pasar Sampay, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak ini mengaku dampak naiknya harga sayur mayur membuat dirinya mengalami penurunan omzet hingga 70 persen jika dibandingkan dengan hari biasanya. Halimah menyebut, kenaikan yang cukup tinggi itu terjadi pada sayur mayur jenis bawang merah, cabai rawit dan tomat.
“Harga tomat ya itu paling tinggi dari Rp 5.000 kini mencapai Rp15 ribu perkilogramnya, cabai rawit semula Rp15 ribu kini Rp25 ribu perkilogram, sementara bawang merah semula Rp20 ribu sekarang Rp40 ribu,” kata Halimah, Minggu (8/12/2024).
Menurut Halimah, tingginya harga serta kualitas sayur mayur tidak terlepas dampak cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah baik di Lebak maupun di luar Lebak. “Ya kalau kata distributor barangnya sedikit dan mahal akibat cuaca ekstrem. Kalau kita kan pedagang ya, gimana distributor kalau harganya naik ya kita naikin untuk menghindari kerugian,” katanya.
“Kenaikan harga juga tidak hanya pada bang merah, cabai maupun tomat, melainkan terhadap kol, wortel dan sawi mengalami kenaikan,” imbuhnya.
Nining seorang pembeli sayur di pasar tersebut mengatakan, harga sayur mayur yang mengalami kenaikan dua pekan terakhir ini membuat dirinya harus mengurangi jumlah pembelian. Sebab, dengan tingginya harga ibu dua anak ini harus membagi uang agar kebutuhan bisa mencukupi. “Tomat dan cabai naiknya cukup tinggi, agar uangnya cukup untuk membeli kebutuhan lainnya saya harus mengurangi jumlah atau item yang akan dibeli saja. Takut uangnya kurang,” tandasnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post