SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Banjir yang melanda 18 kecamatan di Kabupaten Pandeglang, mulai surut. Ribuan warga mulai kembali ke rumah masing-masing, dan membersihkan material sisa banjir, yaitu lumpur dan lainnya.
Meski air sudah mulai surut, akan tetapi sejumlah masyarakat mulai terkena penyakit pasca banjir, yakni penyakit kulit atau gatal-gatal, demam tinggi, hingga mengalami muntah.
Secara keseluruhan, ada sebanyak 12.617 Kepala Keluarga (KK) atau sekira 47.156 warga di 18 kecamatan, yang terkena dampak banjir.
Banjir juga merusak empat bangunan rumah, dimana dua diantaranya mengalami rusak berat. Banjir juga, membuat ribuan warga mengungsi ke beberapa lokasi yang lebih tinggi.
Iding, korban banjir asal Kecamatan Pagelaran mengatakan, di wilayah Kecamatan Pagelaran ada 140 orang yang mengungsi kelokasi lebih tinggi, karena rumah mereka terendam dan tidak bisa ditinggali. Ratusan warga itu, mulai terserang penyakit pasca banjir dan belum tertangani dengan baik.
“Kebanyakan pengungsi mulai terkena penyakit kulit, seperti gatal-gatak, ada juga yang terkena demam tinggi. Cuman memang, tenaga medis yang ada dilokasi banjir ini sedikit sekali,” kata Iding, Minggu (8/12/2024).
Iding juga mengatakan, masyarakat dianjurkan untuk datang ke Puskesmas terdekat, apabila mulai terkena penyakit parah. Akan tetapi, hal tersebut tentunya sulit dilakukan, karena kondisi banjir menyebabkan sarana penunjang menuju Puskesmas terbatas.
“Merujuk ke Puskesmas, kalau cuaca hujan kendaraan juga tidak ada, dari fasilitas juga terbatas. Sebaiknya, memang ada petugas kesehatan yang selalu ada dilokasi pengungsian,” harapnya.
Kepala Seksi (Kasi) Damkar, Penyelamatan dan Sarpras Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Yosep Mardini mengatakan, dibeberapa kecamatan banjir sudah mulai surut dan aktivitas masyarakat berangsur pulih.
“Situasi terkini, Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Patia sudah lancar, baik itu lalu lintasnya, kemudian aktivitas masyarakat normal kembali. Sebagian pengungsi, sudah kembali ke rumah masing-masing,” tuturnya.
Yosep mengatakan, meski sudah mulai surut, namun dia dan beberapa personel tetap dilokasi untuk melakukan pemantauan dan membantu masyarakat. Hal itu akan dilakukan, sampai banjir benar-benar telah selesai dan masyarakat sudah beraktivitas dengan normal.
“Kita tetap berjaga dan menyediakan satu perahu karet, untuk mengantisipasi jika banjir kembali terjadi, karena memang hujan belum selesai. Kita akan berjaga, dan memantau sampai semuanya kembali normal,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post