SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, meluncurkan Aplikasi Sistem Evaluasi Pengendalian Pembangunan Daerah Pandeglang (Aseupan). Untuk memantau kinerja semua pegawai, di instansi pemerintahan secara langsung.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang, Sutoto mengatakan, aplikasi tersebut bertujuan untuk memantau kinerja semua pegawai Pemkab Pandeglang, termasuk perencanaan program kerja yang sudah dibuat.
Maksudnya, kata dia, setiap program kerja yang sudah dibuat di masing-masing instansi pemerintahan akan dinilai sejak tahap perencanaan hingga selesai, sesuai atau tidak, akan diketahui secara langsung.
“Inovasi dengan launching website Aseupan, yaitu untuk bagaimana memantau kinerja melalui sistem Aplikasi Sistem Evaluasi Pengendalian Pembangunan Daerah Pandeglang, salah satu tujuannya akurasi dari perencanaan pembangunan daerah, kedepan harus benar-benar sesuai isu strategis,” kata Sutoto, usai Rakor di Aula Setda Kabupaten Pandeglang, Senin (16/12/2024).
“Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat, dan menjadi prioritas nasional maupun provinsi, serta terwujudnya keselarasan yang melaksanakan itu harus selaras dengan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,” sambungnya.
Selain itu, kata Sutoto, aplikasi Aseupan juga digunakan sebagai bahan dasar evaluasi kinerja, di masing-masing instansi pemerintahan, khususnya dalam pelaksanaan program kerja pembangunan.
“Antara Renstra (Rencana Strategi) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) juga harus nyambung, dan RPJMD harus selaras dengan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah). Renja (Rencana Kerja) dibuat tahunan harus selaras dengan RKPD, yang penting adalah bisa melakukan pelaporan kinerja, secara real time jadi ketahuan capaian-capaian kinerja, misalkan realisasi anggaran,” terangnya.
Sutoto juga mengatakan, dalam aplikasi tersebut nanti bisa diketahui, instansi mana saja yang ada kendala. Dengan begitu, Pemkab Pandeglang bisa langsung melakukan evaluasi agar rencana kerja yang sudah dibuat bisa kembali sesuai program yang sudah direncanakan.
“Tapi di sini sampai output terjadi, setiap waktu dan OPD yang belum mengerjakan pasti akan berwarna merah, kalau OPD sudah mengerjakan sudah hitam, sangat luar biasa dengan aplikasi ini terbantu untuk bagaimana pengukuran dan mengevaluasi capaian kinerja dari masing-masing perangkat daerah,” ujarnya.
“Setelah di launching hari ini, kita mulai melakukan pendampingan, jadi kita melakukan pendampingan kepada operator OPD, dan juga Kasubag PP (Perencanaan Pembangunan) yang terkait perencanaan kita lakukan pendampingan untuk langsung input capaian kinerja,” sambungnya lagi.
Saat ini tambah Sutoto, masuk masa akhir kepemimpinan Bupati Irna Narulita dan Wakil Bupati Tanto Warsono Arban, pihaknya masih menggunakan RPJMD 2021-2026.
Akan tetapi, di tahun depan pihaknya akan menggunakan RPJMD 2025-2029 karena adanya pergantian kepala daerah.
“Kita masih pakai RPJMD 2021-2026, tetapi nanti tahun depan di mulai Januari sudah ada transisi untuk masuk ke RPJMD 2025-2029,” ujarnya.
Bupati Irna Narulita mengatakan, diluncurkannya aplikasi tersebut, karena ada penurunan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) selama tiga tahun secara beruntun.
Dimulai tahun 2022, menjadi 72,72, tahun 2023 skornya menjadi 72 dan tahun 2024 menjadi 70.
“Ini yang menyebabkan kita sinkronkan perencanaan, perencanaan sebelumnya tidak bisa selaras tidak terbaca, maka dibuatkan lah aplikasi Aseupan, skor terakir 70.09 skor SAKIP,” ungkap Irna.
“Kalau nilai skala mutunya masih BB, tapi skornya terlihat betul, kelemahan skornya itu ada di dua komponen yaitu perencanaan kinerja, dan yang kedua di pelaporan kinerja yang harus kita perbaiki,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post