SATELITNEWS.COM, TANGSEL-Jenazah YL (28) dan anak laki-lakinya berinisial AH (3) dimakamkan satu liang lahat di TPBU Taman Makam Islam Raudhatul Jannah, Kampung Poncol, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (16/12/2024).
Diketahui, ibu muda dan anaknya ditemukan tewas di dalam rumahnya beserta dengan AF (31) yang merupakan suami YL. Mereka ditemukan tewas oleh keluarganya pada, Minggu (15/12) sekitar pukul 11.00 WIB.
Yani (38) salah satu keluarga korban menyampaikan bahwa AF dimakamkan oleh keluarganya di wilayah Kebayoran Jakarta Selatan. “Suaminya dimakamin keluarganya di Kebayoran, istri sama anaknya disini,” ujarnya saat dimintai keterangan di rumahnya yang berada dekat dengan TKP, Senin (16/12).
Pantauan di lokasi, nampak puluhan warga berdatangan ke rumah Yani untuk mengucapkan bela sungkawa atas peristiwa tersebut. Sedangkan, rumah yang ditempati AF dan keluarganya terpasang garis polisi. Lokasi rumahnya berada persis di belakang rumah Yani.
Terlihat, jenazah YL dan AH tiba dari rumah sakit Fatmawati Jakarta sekitar pukul 11.43 WIB. Setelah di sholat kan, keduanya langsung dimakamkan diiringi keluarga dan kerabat ke tempat peristirahatan terakhir.
Isak tangis keluarga pecah saat jenazah itu dikeluarkan dari mobil ambulans dan langsung dimasukan kedalam kubur. Setelah tertutup tanah, keluarga dan para pelayat langsung menaburkan air mawar dan kembang.
Yani menyampaikan, sebelum peristiwa itu terjadi tidak ada hal aneh yang terjadi pada keluarga AF. Apalagi, rumah yang berdempetan kemungkinan besar akan terdengar apabila ada pertengkaran.
“Semalem (sebelum kejadian) saya ngga dengar apa-apa, kalau berantem juga saya pasti denger kalau dia teriak. Ini mah ngga ada sama sekali. Abis maghrib masih main di sini sama anaknya,” ucapnya.
Dengan tersedu-sedu, Yani menceritakan bagaimana awalnya diketahui adik perempuannya dan keluarganya itu ditemukan tidak bernyawa. Saat itu, ia hendak menyalakan stop kontak air yang ada di dalam rumah tersebut.
Namun, kata Yani, pintu rumah dalam kondisi terkunci. Sehingga, ia langsung membuka pintu melalui jendela yang tidak terkunci. Alangkah terkejutnya dia saat melihat di dalam rumah bahwa YL dan AH sudah dalam keadaan membiru.
“Pertama ditemui saya awalnya mau menyalakan air sekitar jam 11-an pintunya tertutup. Jendelanya terbuka. Jadi dari jendela saya slongket pintu. Saya lihat adek sama keponakan saya sudah tergeletak pada biru. Saya langsung teriak-teriak,” paparnya.
Selanjutnya, para warga pun berdatangan setelah mendengar teriakan Yani. Pintu kamar mandi yang terkunci dari dalam pun langsung didobrak oleh warga dan ditemukan AF dalam keadaan leher tergantung.
“Awalnya saya pikir lakinya tidak ada. Adik sama keponakan saya di kasur kayak lagi tidur. Suaminya di kamar mandi dikunci dari dalam. Warga langsung dobrak baru ketahuan posisinya tergantung. Anaknya luka di leher kaya semacem jiretan sama mulutnya berbusa,” jelasnya.
Di mata tetangga, AF dan YL merupakan pasangan suami istri yang harmonis. Bahkan, bisa dibilang mereka cerminan dari keluarga bahagia. Dimana, AF berkerja di toko kue Pondok Pinang Jakarta Selatan dan YL sebagai ibu rumah tangga. Hal ini dikatakan oleh Siti, salah satu tetangga dekat tempat kejadian perkara (TKP).
“Keseharian keluarganya harmonis pokoknya baik-baik saja. Keduanya juga punya kemistri yang baik. Sopan santunnya juga menurut saya bagus tidak ada masalah, bahkan saya kesimpulannya meraka keluarga bahagia,” katanya.
“Kalau istri memang asli orang sini. Bapaknya orang sini. Mereka sering jalan-jalan berdua. Kesehariannya juga mereka bergaul bisa nyampur ke semua kalangan umur. Sama yang lebih tua juga enak,” lanjutnya.
Siti pun tidak menyangka atas apa yang terjadi pada keluarga tersebut. Ia pun kerap bertemu dengan YL ketika sedang berbelanja di warung Siti. Siti mengaku pertemuan terakhirnya belum sampai satu pekan.
“Bukan kaget lagi saya, waktu kemarin saya lagi nengok ke pesantren terus dapat kabar ini benar-benar syok lah tidak menyangka sama sekali. Ketemu terakhir belum ada seminggu, soalnya dia sering belanja juga di warung saya. Normal saja baik-baik saja,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga ditemukan tewas didalam rumah di wilayah Kampung Poncol, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Minggu (15/12/2014) sekitar pukul 11.00 WIB.
Diketahui, satu keluarga itu berjumlah tiga orang dengan rincian suami berinisial AF (31), istri berinisial YL (28) dan satu anak balita laki-lakinya AA (3).
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Kemas Arifin membenarkan peristiwa tersebut. Kata dia, ketiga ditemukan tidak bernyawa didalam rumah oleh salah satu saksi.
“Menurut keterangan saksi 1 bahwa sekitar pukul 11.00 Wib saksi 1 dan 2 kerumah korban untuk menyalakan air yang kebetulan tombol on/of nya berada di dalam rumah korban,” ujar Kemas dalam keterangannya.
Setelah itu, lanjut Kemas, melihat pintu yang masih terkunci, kemudian salah satu saksi membuka pintu melalui jendela yang tidak terkunci. Saat keduanya masuk, alangkah terkejutnya didapati YL dan AA tergeletak kaku diatas kasur.
“Kemudian saksi 2 berusaha membawa korban anak ke rumah sakit namun saksi 2 tiba-tiba pingsan dan akhirnya saksi 3 langsung membawanya ke Klinik Medika Cirendeu, sesampai di lokasi menurut keterangan petugas medis korban sudah dinyatakan meninggal dunia,” ucapnya.
Kata Kemas, ketiga jenazah itu dibawa ke rumah sakit Fatmawati Jakarta sekitar pukul 14.30 WIB untuk dilakukan Visum Et Referentum. Polisi menduga satu keluarga itu bunuh diri diduga akibat terjerat pinjaman online (pinjol).
“Menurut keterangan saksi 4 bahwa semalam sekira pukul 19.00 Wib korban YL dan AA main dan ngobrol dengan saksi 4 dan korban YL sempat bercerita bahwa AF telah mempunyai sangkutan/pinjaman (pinjol),” jelasnya.
Dari informasi yang didapat, AF diduga terlebih dahulu menghabisi istri dan anak laki-lakinya dengan cara dicekik. Setelah itu, baru AF menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri. (eko)
Diskusi tentang ini post