SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Tangerang kembali bertambah setelah angkanya sempat turun di bawah 70 orang. Bertambahnya pasien berasal dari klaster baru. Sebanyak lima ustaz atau guru pengajar di salah satu pesantren dinyatakan positif menderita penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru tersebut.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menjelaskan Dinas Kesehatan menemukan klaster baru di pesantren. Awalnya, kata Arief, salah satu ustaz atau staf dinyatakan positif Covid-19.
“Pesantren, itu nularin ke lima ustaz, dia ngajar gitu kan. Dia baru pulang dari Madura (Jawa Timur) atau dari mana dan nularin ke ustaz lainnya,” kata Arief kepada wartawan, Selasa (7/7).
Dinas Kesehatan, kata Arief, kemudian melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang mengalami kontak erat dengan pasien. Dinkes juga melakukan rapid test terhadap mereka.
“Dari situ kami menemukan empat orang reaktif,” ujarnya.
Selanjutnya, empat orang tersebut juga dilakukan pemeriksaan swab atau PCR. “Hasilnya sama. Tapi Alhamdulillah. Santrinya tidak ada yang terpapar,” ucapnya.
Arief menyatakan sebelum melalukan proses belajar, santri harus melakukan rapid test. Kendati demikian dia menyayangkan pihak pengajar yang tidak melakukan hal serupa.
“Muridnya kan kemarin harus rapid test, nah ini kok ustaznya enggak rapid test, jadi bawa virus. Makanya saya minta manajemen ponpes bisa lebih waspada dan melakukan rapid test bukan hanya pada santri saat baru masuk ponpes, melainkan juga pada pengajar. Ini penting agar tidak ada klaster baru penyebaran Covid-19 di lembaga pendidikan,” lanjutnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tangerang, Badri Hasun mengaku belum mengetahui tentang kejadian itu.
“Kami sudah berkoordinasi dengan semua instansi dan satuan gugus tugas Covid-19 terkait penerimaan siswa dan masuknya siswa kembali di Pondok Pesantren untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan. Bila memang ada informasi staf pengajar yang positif Covid-19, maka kita imbau hentikan dulu atau liburkan dahulu kegiatan pesantrennya,” ujarnya.
Hingga kemarin, terdapat 80 pasien Covid-19 di Kota Tangerang. Jumlah itu melonjak dibandingkan pekan lalu yang dilaporkan berada di bawah 70 orang. Sebanyak 394 orang telah sembuh dan 33 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Di seluruh Banten, sebanyak 985 pasien Covid-19 sudah sembuh dari total 1.362 pasien. Angka itu tercatat dari sejak mulai pandemi hingga Senin (6/7).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti, Selasa (7/7) mengatakan berdasarkan data dari gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Banten, jumlah keseluruhan pasien positif Covid-19 di Banten dari mulai terjadinya pandemi hingga Senin (6/6) ada sebanyak 1.362 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 289 orang masih dirawat, 985 orang sembuh dan 88 orang meninggal dunia.
“Jumlah pasien dalam pengawasan keseluruhannya mencapai 3.060 orang, sebanyak 2.440 sembuh, 287 orang masih dirawat dan 333 orang meninggal dunia,” terangnya.
Ati mengatakan, jumlah pasien positif Covid-19 tersebut tersebar di delapan kabupaten/kota di Banten. Jika dilihat dari sebarannya, kata dia, ada empat kabupaten/kota di Banten yang masuk dalam zona merah penyebaran yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Serang.
“Empat kabupaten/kota lainnya masuk zona oranye yakni Kota Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak,” kata Ati yang juga juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Banten.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 tersebut, pihaknya terus melakukan uji cepat atau ‘rapid test’ di beberapa kabupaten/kota di Banten dan pada Senin (6/6) dilakukan rapid test di Kabupaten Lebak.
“Total rapid tes hari Tanggal 6 juli 2020 di Alun – alun dan pasar Rangkasbitung sebanyak 602 orang. Hasilnya reaktif satu orang dan non reaktif 601 orang,” pungkasnya. (irfan/rus/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post