SATELITNEWS.COM, SERANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, melarang pedagang pengecer melakukan getok harga. Meskipun menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 ini, terjadi peningkatan permintaan, tapi secara suplai pasokan masih relatif sama dengan sebelumnya.
Kepala Disperindag Provinsi Banten, Babar Suharso mengakui, saat ini terjadi kenaikan beberapa komoditas pangan seperti telur ayam, daging ayam, bawang merah, cabai dan minyak. Namun, kenaikan itu tidak cukup signifikan.
“Kenaikan itu paling tinggi 0,80 persen, yakni komoditas cabai merah kriting,” kata Babar, Senin (23/12/2024).
Untuk komoditi cabai dan bawang merah, Babar mengaku, sudah berkoordinasi dengan BUMD PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM), agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dengan membeli di daerah-daerah champion di luar Banten yang sudah bekerjasama.
“ABM sudah mempunyai kerjasama, dengan beberapa kelompok tani binaan Bank Indonesia (BI) seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Saya sudah minta itu,” pungkasnya.
Kemudian untuk minyak goreng, khususnya Minyak kita, Babar mengatakan secara pasokan di Bulog itu aman.
Maka dari itu, untuk menjaga stabilitas harga, dirinya akan melakukan operasi pasar. Di titik mana saja yang terjadi kekurangan nanti akan disuplay.
“Bukan operasi pasar murah, tapi lebih kepada penetrasi pasokan kebutuhan langsung ke pedagangnya. Berapa kurangnya nanti dikirim, begitu juga dengan beras,” ujarnya.
Selanjutnya untuk telur dan daging ayam ras, tambahnya, itu menurut pengakuan dari peternak lokal dikarenakan harga jagungnya yang naik dari Rp4.500/kg menjadi lebih dari Rp5.000/kg. Solusinya, Pemprov bersama Bulog akan melakukan intervensi.
Diakui Babar, setelah melakukan koordinasi bersama Bulog, untuk pasokan jagung tersedia cukup banyak mencapai sekitar Rp4.000 ton di gudang Bulog regional Banten-DKI yang disiapkan sebagai SPHP jagung untuk peternak.
“Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) sendiri, sudah ada pembicaraan dengan Bulog untuk bisa memenuhi kebutuhan pasokan jagung kepada mereka dengan harga yang murah,” jelasnya.
Babar mengaku, optimis momen akhir tahun ini harga kebutuhan pokok di Provinsi Banten terjaga dengan baik. Begitupun dengan angka inflasi.
“Insya Allah bisa terkendali,” imbuhnya.
Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Usman Asshiddiqi Qohara mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan secara intensif pada pola distribusi barang menjelang libur Natal ini. Hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan di Provinsi Banten terjaga.
Usman mengatakan, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Banten terus memantau pergerakan harga komoditas pangan di pasar. Mengawasi betul distribusi barang agar harga tidak berubah.
“Kita berharap pengawasan berjenjang, termasuk dari masyarakat. Kuncinya adalah integritas. Karena orang berbuat tidak baik itu bisa karena motif dan ada peluang,” ucapnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data BPS, pada bulan November 2024 inflasi bulan ke bulan (m-to-m) Provinsi Banten mencapai 0,45%. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (y-o-y) Provinsi Banten mencapai 1,90%.
Pada triwulan III tahun 2024, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Banten mencapai Rp219,88 triliun atau tumbuh 4,93%. (luthfi)
Diskusi tentang ini post