SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Universitas Raharja (UR) Tangerang berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai perguruan tinggi swasta yang mengedepankan kualitas pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan masuknya kampus yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No 40, Cikokol, Kecamatan/Kota Tangerang itu dalam jajaran perguruan tinggi kategori Klaster Utama 2025.
Yang lebih membanggakan, Universitas Raharja menjadi satu-satunya kampus di Kota Tangerang yang masuk dalam klaster utama. Sementara di tingkat Provinsi Banten UR masuk dalam Top 10 dan pada tingkatan nasional “Green Campus” berada pada posisi Top 200 dari 5.000-an kampus Klaster Utama di Indonesia.
Rektor Universitas Raharja, Dr Po Abas Sunarya menjelaskan, salah satu indikator yang menunjukkan berkualitas atau tidaknya mutu perguruan tinggi adalah tingkat klasterisasi tadi. Jika pada level sekolah menengah ke bawah peserta didik hanya menerima apa yang disampaikan pengajar atau guru, maka pada jenjang perguruan tinggi selain mempelajari bahan ajar yang disampaikan dosen, hal yang lebih penting lagi adalah mencipatkan sesuatu.
Diketahui klasterisasi perguruan tinggi tahun 2025 didasarkan pada hasil olahan data kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA dalam periode tahun 2021 hingga 2023. Data kinerja yang diperhitungkan merupakan data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi meliputi data penulis (author), afiliasi (affiliation), artikel (article), penelitian (research), pengabdian kepada masyarakat (community service), kekayaan intelektual (intellectual property rights), dan buku (book).
“Jadi dengan riset itu, maka dari bentuk lama dibuat bentuk baru, lalu keluar lah novelty sehingga menjadi sebuah kebaruan. Nah itu namanya riset, jadi rankingnya (klasterusasi kampus) juga nggak main-main,” ujar Abas saat ditemui usai menggelar tasyakuran bersama civitas akademika di Ruang Alfabet Incubation, Senin (23/12/2024).
Dikatakannya, jumlah perguruan tinggi di Indonesia hampir mencapai 5.000-an. Dari jumlah sebanyak itu, kampus yang masuk dalam klasterisasi hanya 1.000 saja. “1.000 itu masih terbagi dalam tingkatan juga, artinya sisa di luar 1.000 itu belum masuk klaster. Untuk klaster yang paling bawah adalah Klaster Pratama namanya, itu perlu waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki klasternya sehingga bisa naik menjadi Klaster Madya. Kita Madya sudah, terus naik lagi menjadi Utama. Memang ada klaster tertinggi itu Mandiri, tapi hanya beberapa kampus sudah (Mandiri). Biasanya kampus negeri, di Tangerang sendiri tidak ada yang masuk Klaster Mandiri,” ujarnya.
Abas pun tidak menampik bahwa dirinya bergembira atas capaian UR masuk dalam Klaster Utama. Sebab tidak gampang meraih posisi tersebut. Apalagi peringkat klasterisasi bisa saja turun apabila tidak dilakukan pengelolaan dengan baik.
Dikatakannya, dengan hasil klasterisasi ini membuktikan bahwa Universitas Raharja menyuguhkan kualitas pembelajaran jenjang perguruan tinggi yang baik kepada masyarakat. “Sehingga nanti masyarakat kita ada ide dan inovasi untuk memperbarui yang sudah ada dan mencipatkan yang belum ada. Ini artinya bahwa kami betul-betul menawarkan kepada masyarakat bahwa Universitas Raharja menyuguhkan pembelajaran berkualitas kepada masyarakat,” ujarnya.
“Jadi kita nggak mau hanya sekadar murah dan gampang lulus tapi akhirnya nggak punya daya saing atau kompetensi, sebab bisa menyesal di kemudian hari. Saya ingin kembali katakan, alumni Raharja jarang nganggur, bahkan sudah dipesen (sebelum lulus), jadi pemenang persaingan baik dalam DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri) atau pemerintahan,” ungkapnya.
Untuk itu, Universitas Raharja ke depan menargetkan terus maju mencapai yang terbaik. “Harus maju, ke depan, satu target lagi yakni Klaster Mandiri. Sebab jika sudah masuk Klaster Mandiri kita bisa bikin bugdet sendiri mengajukan (riset), jadi nggak dikompetisikan seperti (Kampus Klaster) Utama ke bawah,” pungkasnya. (made)
Diskusi tentang ini post