SATELITNEWS.COM, SERANG – Satreskrim Polres Serang, mencatat sepanjang tahun 2024 ada sebanyak 963 kasus kejahatan, atau turun sebesar 36 persen dari tahun 2023 sebanyak 1.510 kasus.
“Dari catatan akhir tahun, angka tindak kejahatan sepanjang 2024 turun sebesar 36 persen dibanding tahun 2023 dari 1.510 menjadi 963 kasus dengan jumlah penyelesaian, sebanyak 830 kasus. Sementara tahun 2023, dari 1.510 kasus kejahatan, 921berhasil diselesaikan,” kata Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Senin (30/12/2024).
Dari ratusan kejahatan, ada satu kasus yang cukup fenomenal yang berhasil diungkap langsung AKBP Condro Sasongko yaitu, repack beras tidak layak konsumsi yang telah dibleaching kemudian diberi pengharum dan dioplos dengan beras premium Bulog di Desa Mandaya, Kecamatan Carenang.
Barang bukti dalam kasus pengoplosan ini diantaranya, 25 ton beras Bulog, 5 ton beras yang sudah dioplos, dua unit light truck truk, 1 unit kendaraan losbak, mesin jahit karung kemasan dan 3 kendaraan sebagai sarana angkutan.
Untuk kasus yang ditangani Satresnarkoba, lanjut Kapolres, terjadi kenaikan pengungkapan sebanyak 10 kasus penyalahgunaan narkoba dari sebelumnya 92 kasus, menjadi 102 kasus di tahun 2024, dengan total tersangka sebanyak 168 orang.
“Untuk pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba ada kenaikan 10 kasus, dari 92 menjadi 102 kasus, dengan jumlah penyelesaian sebanyak 99 perkara. Sedangkan di 2023, ada 92 kasus dengan penyelesaian 85,” ungkap Kapolres.
Barang bukti yang diamankan, meliputi 26,202 gram sabu, 39,729 gram ganja, 805 butir ekstasi, tembakau sintesis 7,174 gram, tramadol 35.980 butir, hexymer 236,506 butir, trihexphenedril 940 butir, pil Yerindo 49,746 butir serta pil DMP 109.282 butir.
“Pengungkapan kasus narkoba yang menonjol pada 2024 ini adalah pengungkapan peredaran sabu jaringan internasional dengan barang bukti 23,9 kg sabu serta 805 butir pil ekstasi,” jelasnya.
Sedangkan kasus kecelakaan lalulintas, lanjut Condro Sasongko, juga terjadi penurunan angka lakalantas dari 521 kasus di tahun 2023 menjadi 485 kasus di tahun 2024 dengan jumlah penyelesaian sebanyak 401 kasus dan 57 masih proses.
“Untuk korban meninggal dunia juga turun dari 121 di tahun 2023 menjadi 82 jiwa pada 2024 dengan kerugian materi mencapai Rp 1.191.000.000,” tuturnya.
Menurut Condro Sasongko, menurunnya angka kejahatan atau gangguan kamtibmas maupun lakalantas sepanjang tahun 2024, tidak terlepas dari program Ngariung Iman Ngariung Aman yang digulirkan semenjak dirinya menjabat sebagai Kapolres Serang pada Januari kemarin.
Program Ngariung Iman Ngariung Aman, berperan penting dalam mencegah terjadinya tindak pidana maupun kasus lakalantas ataupun mencegah gangguan kamtibmas lainnya.
“Program Ngariung Iman Ngariung Aman memiliki makna berkumpul saling tukar pikiran sambil menyerap aspirasi. Ngariung juga merupakan tradisi yang melekat di masyarakat Banten. Jadi selain sebagai ajang silaturahmi, juga sebagai sarana menyampaikan pesan kamtibmas,” kata alumnus Akpol 2005. (sidik)
Diskusi tentang ini post