SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahun kalender (year to date) Desember 2024 sebesar 1,57% merupakan yang terendah dalam sejarah penghitungan inflasi yang dilakukan BPS.
Sementara jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari-November 2024 sebesar 12,66 juta kunjungan, tumbuh 20,17% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.
“Jadi, inflasi tahun kalender atau year to date Desember 2024 sebesar 1,57% adalah inflasi terendah selama ini atau sejak dilakukannya penghitungan inflasi oleh BPS,” kata Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers BPS, Kamis (2/1).
Sebelumnya, kata Pudji, BPS pernah mencatat inflasi terendah pada 2020, yang mencapai 1,68%. Data ini mencerminkan adanya penurunan signifikan dalam laju inflasi yang terjadi pada tahun ini.
Menurut Pudji Ismartini, rendahnya inflasi 2024 disebabkan oleh berbagai faktor, terutama stabilitas harga pangan pokok yang sempat melonjak pada 2022 dan 2023. Harga pangan yang kembali stabil menjadi faktor utama dalam menekan inflasi pada tahun ini.
“Rendahnya inflasi 2024 ini disebabkan oleh sejumlah faktor, namun melandainya harga pangan pokok setelah sempat naik di tahun 2022 dan juga 2023 ini bisa dikatakan menjadi faktor utama,” jelasnya.
Beberapa komoditas utama yang berperan dalam meredam inflasi tahun kalender pada Desember 2024 antara lain, Cabai Merah yang mengalami deflasi signifikan sebesar 46,53% dengan andil deflasi mencapai 0,27%. Penurunan harga cabai merah sangat berpengaruh pada penurunan angka inflasi.
Kemudian, menyusul cabai merah, harga cabai rawit juga mengalami penurunan yang cukup tajam, yaitu sebesar 39,74%, dengan andil deflasi 0,18%.
Selanjutnya, harga bensin mengalami deflasi sebesar 1,86%, yang memberikan andil deflasi sebesar 0,09%. Lalu, tarif angkutan udara mengalami penurunan sebesar 7,26%, memberikan andil deflasi sebesar 0,06%. Penurunan tarif ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pengaruh permintaan dan penyesuaian tarif maskapai.
Di sisi lain BPS mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari-November 2024 sebesar 12,66 juta kunjungan. Angka ini, tumbuh 20,17% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kunjungan wisman tersebut tertinggi dibanding periode Januari-November empat tahun terakhir. Namun, masih lebih rendah dibanding prapandemi Covid-19, tepatnya pada periode Januari-November 2019 yang saat itu tercatat sebanyak 14,73 kunjungan.
Pudji Ismartini menjelaskan, berdasarkan distribusi kunjungan wisman pada lima pintu masuk utama, kunjungan wisman tertinggi khusus pada bulan November, yakni melalui pintu Ngurah Rai sebanyak 472.714 kunjungan.
Disusul melalui Soekarno Hatta 212.714 kunjungan, melalui Batam 109.864 kunjungan, Juanda 20.820 kunjungan, dan Kualanamu sebanyak 19.145 kunjungan.
Sedangkan distribusi kunjungan wisman menurut kebangsaan pada bulan November 2024, paling banyak berasal dari Malaysia 174,3 ribu kunjungan, Australia 129,5 ribu kunjungan, Singapura 120,4 ribu kunjungan, China 85,3 ribu kunjungan, dan Timor Leste 75,2 ribu kunjungan. (bbs/san)
Diskusi tentang ini post