SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Duel bertajuk Derby d’Italia bakal tersaji di King Saud University Stadium (Riyadh, Arab Saudi) saat Juventus menghadapi AC Milan dalam semifinal Piala Super Italia 2024, Sabtu (4/1/2025) pukul 02.00 WIB.
Dua Conceicao bakal bertemu sebagai lawan. Di kubu Juventus, ada winger Francisco Conceicao. Di pihak milan, ada sang ayah Sergio Conceicao, yang baru saja diangkat sebagai pelatih menggantikan Paulo Fonseca.
Dalam laga terakhirnya bersama Fonseca, Milan bermain imbang 1-1 dengan sang tamu AS Roma di Serie A. Milan sebenarnya unggul terlebih dulu melalui gol Tijjani Reijnders di menit 16, tapi Roma bisa membalas dengan gol Paulo Dybala pada menit 23.
Dengan hanya tujuh kemenangan dari 17 pertandingan di Serie A musim ini (M7 S6 K4), Fonseca pun dilepas. Sergio Conceicao, yang sebelumnya melatih Porto, ditunjuk jadi penggantinya.
Laga pertama Milan bersama mantan gelandang Lazio, Parma, dan Inter Milan itu adalah semifinal Supercoppa kontra Juventus, yang diperkuat Francisco Conceicao. Musim ini, putra Sergio Conceicao tersebut sudah mengemas dua gol dan empat assist bersama Juventus di Serie A dan Liga Champions.
Juventus sendiri performanya tak sepenuhnya meyakinkan. Pada laga terakhirnya, menjamu Fiorentina, pasukan Thiago Motta ditahan imbang 2-2. Dua gol perdana Khephren Thuram tak cukup untuk memberi mereka tiga angka.
Juventus belum terkalahkan di Serie A musim ini. Namun, jumlah kemenangannya sama dengan Milan, yakni tujuh. Sisanya, mereka 11 kali imbang. Salah satu hasil imbangnya adalah 0-0 melawan Milan di San Siro pada pekan ke-13.
Juventus turun di ajang Supercoppa edisi kali ini sebagai juara Coppa Italia 2023/2024, sementara Milan berstatus runner-up Serie A 2023/2024. Pemenangnya akan menghadapi salah satu dari Inter Milan (juara Serie A 2023/2024) atau Atalanta (runner-up Coppa Italia 2023/2024) di final.
Pelatih Juventus, Thiago Motta menegaskan masalah terakhir adalah tidak memanfaatkan penyelesaian akhir. “Kami punya beberapa hari lagi untuk beristirahat, jadi ada energi, tetapi kami tidak mengakhiri pertandingan. Kami harus mengelola permainan dengan cara yang berbeda,” ujarnya.
“Kami kebobolan terlalu banyak di lini belakang, tetapi mereka adalah tim yang berkualitas. Pada akhirnya, hasil akhir itu penting, dan kami tidak dapat mencetak gol tambahan,” tutur Thiago Motta.
“Kami memiliki banyak momen bagus hari ini, dan kami seharusnya pantas mencetak gol ketiga. Itulah yang kurang dari kami hari ini,” lanjut mantan gelandang tersebut.
“Kami berhasil bertahan dengan baik di pertandingan lain, termasuk melawan Manchester City. Hari ini kami harus mencetak gol ketiga untuk mengakhiri pertandingan.”
“Kami punya pemain seperti Khephren Manu, Savo, Francisco, dan Koopmeiners yang punya keinginan untuk terus maju dan mencetak gol. Mereka juga bisa menyeret pemain lain.”
Sementara itu, di sesi konferensi pers pertamanya, pelatih Milan Sergio Conceicao menegaskan prioritasnya saat ini. “Kami bisa mengganti sistemnya, tapi lebih dari itu, ada semangat dan mentalitas, yang tidak bisa dinegosiasikan,” ujarnya dikutip Football Italia.
“Rasa lapar untuk menghabisi pertandingan ini, mengetahui bahwa kami sudah memberika segalanya untuk menang, itu tak bisa ditawar-tawar.”
“Saya menghidupi pertandingan dengan intens, dan saya mau para pemain juga begitu, sama seperti para suporter. Itulah jalan yang harus ditempuh. Mata mereka harus bersinar ketika memasuki Milanello,” imbuhnya. (dm)
Diskusi tentang ini post