SATELITNEWS.COM, JAKARTA—PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat jumlah penjualan tiket untuk perjalanan kereta api jarak jauh dan lokal melonjak hingga mencapai 3.672.144 penumpang selama masa liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Sebaliknya, Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan ASDP mencatat total penumpang yang menggunakan kapal penyeberangan mengalami penurunan 12% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebanyak 3.672.144 tiket KA yang terjual terdiri atas 2.975.025 KA Jarak Jauh (JJ) atau 107 persen dari total jumlah tempat duduk tersedia, yakni sebanyak 2.770.864 tiket. Angka tersebut merupakan hasil pencatatan dari 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 pukul 06.00 WIB.
“Angka tersebut tentunya menjadi gambaran bahwa kereta api saat ini semakin aman, nyaman, dan terintegrasi untuk mendukung mobilitas masyarakat selama masa liburan,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba, di Jakarta, Minggu (5/1).
Secara keseluruhan, KAI Group tercatat melayani total 22.924.407 penumpang dari sejumlah moda transportasi di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi selama libur Nataru. Jumlah penumpang terbanyak dilayani oleh KAI Commuter dengan 17.418.341 penumpang, diikuti LRT Jabodebek dengan 1.067.530 penumpang, dan KAI Induk dengan 3.295.888 penumpang.
Jumlah penumpang yang mencapai lebih dari 22 juta itu dilayani oleh KAI Induk sebanyak 3.295.888 penumpang, KA Makassar-Parepare sebanyak 10.445 penumpang, LRT Sumsel sebanyak 279.400 penumpang. Selain itu, KAI Commuter mencapai 17.418.341 penumpang, KAI Bandara sebanyak 343.205 penumpang, KAI Wisata12.189 penumpang, KCIC 331.854 penumpang, dan LRT Jabodebek 1.067.530 penumpang.
KAI juga mencatat lonjakan penumpang tiga moda transportasi utama. Yakni LRT Jabodebek, Commuter Line, dan LRT Sumsel pada malam pergantian tahun, 31 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025.
Anne menuturkan, LRT Jabodebek tercatat melayani 156.490 pengguna dalam dua hari, yaitu pada 31 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. Commuter Line juga mengalami lonjakan signifikan dengan total penumpang mencapai 2.317.989 pengguna selama dua hari tersebut, sementara LRT Sumsel melayani 59.398 pengguna.
“Peningkatan ini menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat terhadap moda transportasi massal yang aman dan efisien di daerah Jabodebek dan Sumsel untuk bepergian dengan moda transportasi kereta karena bebas macet,” tutur Anne.
Anne menjelaskan, lonjakan penumpang pada ketiga moda transportasi tersebut karena KAI bekerja sama dengan DJKA Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk memperpanjang jam operasionalnya hingga 24 jam pada malam pergantian tahun.
“Penambahan jam operasional selama malam pergantian tahun merupakan upaya KAI Group untuk memberikan kenyamanan kepada pengguna yang merayakan Tahun Baru dan memastikan akses transportasi yang lancar dan aman,” ucap Anne.
Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat kenaikan total perjalanan selama masa angkutan Nataru kali ini. Pada periode H-7 (18 Desember 2024) hingga H+7 (1 Januari 2025), 11 lintasan terpantau nasional yang menjadi fokus ASDP menunjukkan peningkatan jumlah kapal operasi sebesar 9% dan kenaikan total perjalanan (trip) hingga 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Sebanyak 11 lintasan strategis yang dipantau secara nasional, termasuk Merak – Bakauheni, Ketapang – Gilimanuk, dan Ajibata – Ambarita, mencatat peningkatan jumlah kapal dari 116 unit pada Nataru 2023 menjadi 127 unit pada tahun ini,” ujar Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, Minggu (5/1/2025).
Tidak hanya jumlah kapal, total trip yang dilayani di lintasan nasional juga meningkat dari 12.353 perjalanan pada Nataru 2023 menjadi 13.288 perjalanan pada Nataru 2024, atau naik 8%. Meski demikian, jumlah penumpang dan kendaraan pribadi yang dilayani mengalami penurunan.
ASDP mencatat total penumpang selama periode Nataru mencapai 2.177.327 orang, turun 12% dibandingkan 2.460.903 orang pada tahun sebelumnya. Penurunan juga terjadi pada kendaraan roda dua, yang tercatat 137.532 unit atau turun 19% dari 170.720 unit pada Nataru 2023. Sementara itu, kendaraan roda empat turun menjadi 216.874 unit, juga turun 19% dibandingkan 266.177 unit tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, total kendaraan yang dilayani mencapai 537.148 unit, turun 13% dibandingkan 617.216 unit pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini dipengaruhi oleh pergeseran pola perjalanan masyarakat yang lebih memprioritaskan efisiensi waktu dan moda transportasi alternatif. (bbs/san)
© 2024 Satelit News - All Rights Reserved.
Diskusi tentang ini post