SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Tangerang menilai, mahalnya cabai rawit merah yang mencapai Rp120 per kilogram, diduga karena langkanya stok cabai itu dari daerah asalnya. Hal itu disampaikan saat DPKP dan Perumda Pasar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Tradisional Tigaraksa, Kamis (9/1).
Direktur Utama Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) Kabupaten Tangerang Finny Widiyanti mengatakan, sidak pasar yang dilakukan TPID dan distributor, adalah salah satu langkah dalam melakukan pengendalian inflasi.
“Kami tim pengendalian inflasi daerah melakukan sidak atau pantauan harga pangan, dan ketersediaan stok bahan pokok terutama komoditi cabe rawit merah, cabe hijau dan cabe merah keriting di Pasar Gudang Tigaraksa,” kata Finny kepada Satelit News, Kamis (9/1).
Selain di Pasar Gudang Tigaraksa, pihaknya juga melakukan sidak di Pasar Cisoka bersama Penjabat (Pj) Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono. Semua bahan komoditi di setiap pasar dilakukan pengecekan harga-harganya.
“Kita di Pasar Cisoka mengecek harga beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi dan ayam, telur ayam, pisang dan lainnya,” jelas Finny.
Lanjut Finny, dari hasil pantauan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), beberapa komoditi, terutama bahan pokok harganya masih stabil. Kecuali cabe rawit merah yang masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yang mencapai Rp 120 per kilogram. Padahal, HET yang dikeluarkan Bapanas (Badan Pangan Nasional) hanyalah Rp 57 ribu per kilogram.
“Saat ini yang masih mengalami kenaikan cabe rawit merah, harga di pasaran masih Rp 120 ribu/ Kg dari harga eceran tertinggi yang dikeluarkan Bapanas yaitu Rp 57 ribu/ Kg,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang, Abdul Munir mengatakan, bahwa kenaikan harga cabe rawit disebabkan kelangkaan pasokan stok dari Jawa Tengah, dan akibat dipengaruhi cuaca yang saat ini curah hujan yang cukup tinggi.
“Naiknya harga cabai rawit, diduga kelangkaan stok yang diakibatkan cuaca yang tidak mendukung para petani cabai,” tandasnya.
Munir berharap, harga cabai rawit merah dapat segera turun dan terkendali, sesuai HET dari Bapanas. Sehingga, inflasi dapat dicegah di Kabupaten Tangerang.
“Kami harapkan harga cabe rawit merah akan segera turun, sesuai harga eceran tertinggi dari Badan Pangan Nasional, ” harap Munir. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post