SATELITNEWS.COM, TANGERANG—AC Milan gagal mengalahkan Cagliari dalam lanjutan Liga Italia. Laga ini tuntas 1-1 dalam debut Sergio Conceicao sebagai pelatih di Serie A.
AC Milan vs Cagliari berlangsung di San Siro, Minggu (12/1/2025) dini hari WIB. Milan mencoba mencari gol cepat dengan upaya Rafel Leao melepaskan tembakan dari luar kotak penalti di menit kedelapan.
Tampil di markas sendiri, Milan sangat dominan dalam 20 menit awal. Di sisi lain, Cagliari lebih sedikit bertahan dan itu membuat Milan beberapa kali harus melepaskan tembakan dari luar kotak penalti.
Milan berhasil memimpin 1-0 di menit ke-51. Morata sukses menuntaskan bola rebound di mulut gawang. Cagliari dengan cepat menyamakan skor di menit ke-55. Nadir Zortea sukses menceploskan bola ke gawang Milan dengan meneruskan assist Mattia Felici.
Milan melancarkan serangan balik di menit ke-79. Tammy Abraham kemudian berhasil menguasai bola di kotak penalti Cagliari dan melepaskan tembakan, namun tak berbuah gol. Serangan terus dibuat Milan selama sisa waktu. Sampai laga tuntas, gol tambahan tak tercipta.
Hasil imbang ini membuat Milan mengumpulkan 28 poin di posisi kedelapan. Cagliari ada di urutan ke-18 dengan 18 poin.
Pelatih Milan Sergio Conceicao menyebut babak pertama laga tersebut sebagai salah satu momen terburuk dalam 13 tahun karier kepelatihannya. Conceicao menggantikan Paulo Fonseca pada 30 Desember 2024 dan langsung memberikan kesan positif dengan dua kemenangan penting melawan Juventus dan Inter Milan untuk merebut Supercoppa Italiana.
Namun, euforia tersebut segera pudar ketika AC Milan gagal meraih kemenangan atas tim papan bawah, Cagliari dalam lanjutan Serie A Liga Italia. Dalam wawancara dengan Sky Sport Italia, Conceicao mengungkapkan kekecewaannya setelah hasil imbang melawan Cagliari.
“Saya berharap lebih di semua aspek,” tegas Sergio Conceicao. “Dengan kualitas skuad yang kami miliki, babak pertama melawan Cagliari adalah yang terburuk yang pernah saya alami sebagai pelatih. Tempo terlalu lambat dan kami tidak cukup cerdas memanfaatkan ruang yang ada,” ujar pelatiih AC Milan itu.
AC Milan memiliki sejumlah peluang dengan mencatatkan 25 tembakan ke gawang, tapi hanya satu yang berbuah gol lewat Alvaro Morata yang memanfaatkan rebound tendangan Christian Pulisic.
Sayangnya, kesalahan Mike Maignan memberikan peluang kepada Cagliari untuk menyamakan kedudukan melalui serangan balik Nadir Zortea. Conceicao juga mengkritik kurangnya dukungan dan variasi dalam serangan yang dibangun oleh AC Milan.
“Rafael Leao sering menghadapi dua hingga tiga pemain tanpa dukungan yang memadai. Hal yang sama berlaku untuk Pulisic di sisi lain. Para pemain sayap dan fullback harus menawarkan opsi yang lebih baik,” ujar Conceicao.
Selain itu, ia menyoroti sifat altruistik para penyerang AC Milan. Meskipun ia menghargai kerja sama mereka, Conceicao menegaskan pentingnya bermain lebih sederhana. “Sepak bola itu sederhana. Kadang, kami terlalu rumit dan mencoba melakukan hal yang sulit. Itu tidak benar,” ujar Sergio Conceicao.
Untuk mengatasi berbagai masalah, Sergio Conceicao memperkenalkan aturan baru di pusat pelatihan Milanello. Langkah ini mencakup rutinitas ketat dan mengharuskan tim menginap di hotel sebelum pertandingan. “Ini adalah pendekatan yang sudah saya lakukan selama bertahun-tahun. Jika saya dipekerjakan di tengah musim, itu berarti ada hal yang perlu diperbaiki,” ujar Conceicao.
“Ketika kami disiplin di luar lapangan, kami akan lebih terorganisasi di dalam lapangan,” tegasnya. AC Milan kini berada di posisi sulit di Serie A dengan hanya meraih tujuh kemenangan dari 18 pertandingan, disertai tujuh hasil imbang dan empat kekalahan.
Sergio Conceicao mengakui bahwa timnya masih membutuhkan banyak perbaikan, terutama dalam aspek mentalitas dan eksekusi di lapangan. Meskipun hasil melawan Cagliari mengecewakan, Conceicao tetap optimis bahwa dengan kerja keras dan disiplin, Milan bisa kembali bersaing di level tertinggi. (dm)
Diskusi tentang ini post