SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, mencatat selama tahun 2024 terjadi 42 kasus kebakaran, dengan kerugian sebesar Rp1,731 Miliar.
Jumlah itu lebih sedikit atau berkurang dibandingkan tahun 2023 lalu, yaitu sebanyak 56 kasus kebakaran dengan total kerugian materil sebesar Rp2,695 Miliar. Mayoritas kebakaran itu, terjadi karena korsleting listrik dan human error.
Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Endan Permana mengatakan, pada bulan Januari terjadi tiga kasus kebakaran, Februari sebanyak dua kasus, Maret satu kasus, April dua kasus, Mei tiga kasus, Juni empat kasus, Juli empat kasus.
Kemudian bulan Agustus, terjadi sebanyak 10 kasus kebakaran dan menjadi paling banyak dalam satu bulan. Di bulan September, terjadi sebanyak tujuh kasus, Oktober sebanyak lima kasus, November sebanyak satu kasus, dan dibulan Desember tidak ada kasus kebakaran yang dilaporkan kepada instansinya.
“Secara keseluruhan terjadi 42 kasus kebakaran di Kabupaten Pandeglang selama tahun 2024, sedangkan kerugiannya mencapai Rp1,731 miliar. Ini kasus yang atau kejadian yang dilaporkan kepada kita,” kata Endan, Senin (13/1/2025).
Selama terjadi kebakaran, kata Endan, pihaknya kerap mengalami berbagai kendala, mulai dari akses masuk lokasi kejadian yang menyulitkan, hingga keterbatasan armada pemadam kebakaran (damkar).
“Sementara ini mah kendalanya, akses ke lokasi kebakarannya sempit, lokasinya jauh dari jalan utama kebanyakan. Armada juga kita hanya ada tiga, idealnya ada enam armada. Jadi penanganan kebakaran ini belum optimal memang,” tambahnya.
Endan mengatakan, untuk menekan terjadinya kebakaran di Pandeglang, pihaknya baru bisa melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan kebakaran.
“Kalau penanganan paling kita lakukan sosialisasi saja, ketika terjadi kebakaran tindakan yang dilakukan bagaimana, kemudian mencegahnya bagaimana. Untuk saat ini baru itu yang bisa kita lakukan,” ujarnya.
Kepala Seksi (Kasi) Damkar, Penyelamatan dan Sarpras BPBDPK Kabupaten Pandeglang, Yosep Mardini mengatakan, setiap hari pihaknya menyiagakan beberapa personel agar tanggap dalam menangani kasus kebakaran.
“Setiap hari ada personel kita yang piket. Ketika masuk laporan kebakaran, kita langsung menuju lokasi untuk membantu menangani kebakaran, jadi setiap hari selalu ada yang piket dan segera bergerak,” ungkap Yosep.
Yosep mengaku, ada beberapa kendala yang kerap dialami ketika terjadi musibah kebakaran. Diantaranya sulitnya akses menuju lokasi dan terbatasnya armada Damkar, sehingga hal tersebut menjadikan proses penanganan lamban.
“Akses dan armada sih kendalanya. Kalau saja armada kita memadai dan mencukupi, tentunya kita bisa lebih cepat datang ke lokasi kebakaran,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post