SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Ambruknya jembatan Sarewu, di Desa Citaman, Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, baru akan dilakukan perbaikan di tahun 2026 mendatang. Kebijakan itu diambil, karena alokasi anggaran yang dimiliki Pemkab Pandeglang sangat terbatas.
Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, perbaikan secara keseluruhan jembatan Sarewu di Kecamatan Jiput, belum bisa dilakukan. Selain karena keterbatasan anggaran, juga karena hal itu terjadi di bulan Desember atau sesaat setelah APBD 2025 disahkan.
“Kemungkinan dianggaran murni ini enggak bisa dilakukan perbaikan, karena memang sudah ketok palu anggarannya. Di perubahan juga, belum tentu bisa kita kerjakan perbaikannya, karena memang anggaran kita cukup terbatas,” kilah Fahmi, Senin (13/1/2025).
Fahmi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dan meminta kepada instansi terkait, agar melakukan perhitungan kebutuhan anggaran untuk membangun kembali jembatan tersebut. Agar, lanjutnya, bisa dijadikan sebagai skala prioritas pembangunan di tahun 2026 mendatang.
“Kalaupun tahun ini enggak bisa dibangun, akan kita prioritaskan di tahun 2026 nanti. Paling kita akan coba buatkan jembatan sementara dahulu, agar akses masyarakat bisa tetap berjalan,” tandasnya.
Fahmi meminta kepada masyarakat, agar sedikit bersabar terkait perbaikan jembatan tersebut. Oleh karena, pihaknya akan mencoba mencari solusi terbaik, ditengah keterbatasan anggaran yang ada.
“Ya mau bagaimana lagi, karena kan memang anggarannya enggak ada. Tetapi, kita akan carikan solusi terbaik sambil menunggu perbaikan jembatan itu. Kita akan hitung dulu kebutuhan anggarannya,” ujarnya.
Sekedar diketahui, akses jalan masyarakat Kampung Sarewu, Desa Citaman Kecamatan Jiput, terputus sejak beberapa hari lalu. Hal itu terjadi, karena jembatan Citaman yang ada di wilayah itu ambruk akibat cuaca ekstrem.
Akibat ambruknya jembatan tersebut, kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melintasi ruas jalan itu dan harus memutar lebih jauh. Padahal, jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat.
Camat Jiput Ade Juliansyah mengakui, pihaknya sudah menyampaikan persoalan tersebut kepada pihak terkait agar bisa ditindaklanjuti. Oleh karena, jembatan tersebut menjadi akses penting bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Kecamatan Jiput.
“Iya kita sudah sampaikan pada saat kejadian juga sudah kita sampaikan. Semoga saja bisa segera ditindaklanjuti. Apapun nanti hasilnya, yang penting kita sudah sampaikan bahwa jembatan ini merupakan akses utama masyarakat,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post