SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Pandeglang, telah menyelesaikan lelang tahap satu pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Outlet, serta pengelolaan ikan dan kolam ikan.
Dari belasan peserta, tujuh orang dinyatakan sebagai pemenang dan diwajibkan memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD), sesuai dengan besaran yang telah ditentukan oleh Pemkab Pandeglang.
Kepala Diskan Kabupaten Pandeglang, Uun Junandar mengatakan, proses seleksi atau lelang TPI dan outlet dilakukan secara transparan dan profesional. Tindakan itu dilakukan, agar semua pihak yang tertarik bisa ikut berpartisipasi.
Kegiatan lelang itu, lanjutnya, disampaikan kepada publik mulai dari proses pendaftaran hingga pengumuman pemenang. Proses seleksi dilakukan dalam beberapa tahapan, pertama pada 31 Desember 2024 sebagaimana berita acara Nomor 500.5.1/1189-Diskan/2024.
Seleksi selanjutnya, pada tanggal 6 Januari 2025 sebagaimana dituangkan dalam berita acara Nomor 500.5.1/14-Diskan/2025. Serta seleksi terakhir dilakukan pada tanggal 10 Januari sebagaimana dituangkan dalam berita acara Nomor 500.5.1/31-Diskan/2025.
“Semua tahapan ditahap pertama sudah selesai dan sudah diumumkan pemenangnya. Bagi para pemenang harus segera melaksanakan program kerja, agar target PAD yang diberikan bisa terpenuhi secara utuh,” katanya, Selasa (14/1/2025).
Uun mengatakan, dari semua seleksi yang dilakukan, ada pihak ketiga yang berani menawarkan pembayaran PAD diawal secara penuh atau seratus persen. Yaitu pengelolaan TPI Labuan dua oleh Koperasi Nelayan Selat Sunda.
“Ada yang berani menawar sampai seratus persen. Ini merupakan hal baik dan positif tentunya. Jadi target TPI Labuan 2 bisa langsung terpenuhi diawal tahun anggaran,” tuturnya.
Uun menerangkan, mekanisme lelang tersebut yakni pihaknya memberikan patokan penawaran dari target yang diberikan. Misalnya, kata dia, untuk TPI Labuan dua diberikan target Rp290 juta lebih, pihaknya menawarkan penawaran minimal 75 persen.
“Nah, bagi peserta yang melakukan penawaran paling besar, itulah yang menang. Dan alhamdulillah, ada yang sanggup sampai seratus persen, dan itulah yang menangnya,” pungkasnya.
Ketua Koperasi Nelayan Selat Sunda, Cahyadi mengatakan, awal ketertarikannya mengelola TPI karena melihat kondisi nelayan. Setelah berbincang dengan nelayan, dirinya kemudian berani untuk mengikuti seleksi.
Oleh karena itu, karena ingin membenahi dan membantu para nelayan, dirinya berani melakukan penawaran terbesar dan siap membayarkan PAD diawal, sebagaimana diatur oleh Pemkab Pandeglang.
“Kalau diceritakan bisa panjang. Intinya saya ini ingin bersama nelayan Labuan, kita juga nanti akan ada program mendaftarkan para nelayan ke BPJS Ketenagakerjaan. Untuk sekarang, saya akan penuhi dulu PAD diawal,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post