SATELITNEWS.COM, TANGSEL–Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding melakukan peninjauan program makan bergizi gratis (MBG) di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Athfal dan SMP Falatehan, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada Rabu (15/1/2025).
Dalam kunjungannya, Abdul hendak memastikan program tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Menurutnya, program makan bergizi gratis merupakan investasi jangka panjang untuk anak-anak bisa bertumbuh dengan baik.
“Jadi yang pertama, sengaja kami meninjau makan bergizi hari ini. Tujuannya adalah memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan harapan-harapan, terutama harapan kita bersama dan Pak Presiden Prabowo,” ujarnya.
“Yang perlu saya sampaikan bahwa makanan bergisi ini adalah investasi. Investasi jangka panjang agar anak-anak kita ini tumbuh dengan kesehatan yang baik, dengan otak yang cerdas. Ini kira-kira kalau kita hitung dengan nominal itu, untungnya jauh lebih besar kita melaksanakan makan bergisi daripada ini tidak dimanage sejak awal,” lanjutnya.
Pantauan di lokasi, ratusan siswa nampak antusias untuk menyantap paket makan yang diberikan. Dalam satu kotak makan, dengan rincian terdapat nasi, sayur tahu, ayam cincang, telur dadar, dan satu buah jeruk. Jumlah siswa yang menerima makan bergizi gratis di sekolah MI Tarbiyatul Athfal dan SMP Falatehan mencapai 198 siswa.
“Presiden pengen anak-anak ini pada tahun 2045 khususnya ketika Indonesia emas, kita ingin lahir generasi-generasi yang unggul, yang tangguh, kompetitif, cerdas, dan punya ahlak yang bagus. Itulah yang akan menjadi generasi-generasi yang akan membawa kita kepada kemajuan. Kalau kita tidak investasikan hal-hal semacam ini, sampai kapanpun sulit,” jelasnya.
Menurutnya, dalam proses ini jangan dilihat dari segi penganggaran yang dianggap menghamburkan uang. Tetapi, yang harus menjadi catatan penting adalah bagaimana investasi pembangunan sumber daya manusia.
“Dan kita sudah berpengalaman, sejak kita merdeka sampai sekarang, karena kita tidak tata pembangunan sumber daya manusia kita dengan baik, kita tidak investasi, kita tidak serius di sana, maka hasilnya seperti hari ini yang kita lihat, kita agak tertinggal dengan beberapa negara-negara tetangga kita. sehingga oleh karena itu fokusnya adalah pembangunan sumber daya manusia,” ungkapnya.
Abdul juga menyampaikan bahwa kehadirannya dalam meninjau program makan bergizi gratis juga segmentasinya cocok bagi pekerja migran. Ia berharap program makan bergizi tersebut pun diterapkan ke pekerja migran.
“Jadi kami kemarin pada program Quick Wind, kita sudah mendorong agar kebijakan makan bergizi menjadi mainstream, maka kita dorong di kantong-kantong pekerja migran. Di Yogyakarta, di Semarang, di Cirebon, dan di NTT, NTB. Nah, ke depan ini kita terus dorong supaya ada perhatian khusus kepada pekerja-pekerja migran dan memastikan bahwa mereka juga dapat makan bergizi,” katanya. (eko)
Diskusi tentang ini post