SATELITNEWS.COM, LEBAK— Harga cabai oranye di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak sejak awal tahun 2025 hingga kini belum juga mengalami penurunan. Komoditas dengan sebutan lain sebagai cabai setan itu masih berada pada kisaran Rp 120 ribu/kg.
Tak ayal, kondisi itu dikeluhkan pembeli yang terpaksa harus merogoh kocek lebih dalam. Salah satunya seperti dirasakan oleh Lilis, warga Kalanganyar. Dia mengaku dampak tingginya harga kebutuhan bumbu dapur itu sangat memberatkan dirinya. Agar hidangan tetap memiliki rasa pedas, dirinya pun mau tak mau terpaksa tetap membelinya.
“Tetap membeli, ya gimana keluarga suka pedas. Untuk mengantisipasi membengkaknya pengeluaran saya kurangi pembeliannya. Biasanya sekilo, sekarang mah paling seperempat,” kata Lilis, saat ditemui Rabu (15/1/2025). Dirinya juga tak tahu apa penyebab cabai oranye belum juga turun harga. Lilis hanya berharap harga cabai itu bisa normal kembali, karena tingginya harga kebutuhan bumbu dapur ini sangat memberatkan.
“(kenaikan) Sudah dua minggu ya sejak awal tahun aja. Harapan ya kembali normal, karena Rp 120 ribu per kilogram sangat memberatkan, khususnya bagi saya dan mungkin bagi pelaku usaha makanan ya,” tandasnya.
Senada, pedagang sayuran dan bumbu dapur di Pasar Rangkasbitung Muhamad Baylil mengaku kenaikan harga cabai oranye sejak awal tahun 2025 ini berdampak pada penurunan omzet. Tidak hanya itu, dirinya pun kerap dikomplain pembeli. “Omzet turun 50 persen, karena pembeli menurunkan jumlah pembeliannya,” ujarnya.
Bayli belum tahu secara pasti apa yang menjadi penyebab naiknya harha cabai oranye. Namun dari informasi yang diterimanya karena pasokan minim akibat petani banyak yang gagal panen usai dilanda cuaca ekstrem yang terjadi sejak akhir dan awal tahun. “Infonya ya, tapi belum pasti juga. Itu pasokan dan dari petani banyak yang mengalami gagal panen,” katanya.
Saat ini, ini, kata Bayli selain harga cabai oranye yang masih tinggi, harga cabai rawit hijau dan merah pun masih tinggi di angka Rp 80 ribu perkilogram. “Sayuran juga ada yang mengalami kenaikan, seperti wortel dan kentang yang sebelumnya Rp15 ribu kini jadi Rp20 ribu perkilo, keduanya naik sebesar Rp 5.000,” tandasnya. “Harapan saya pemerintah bisa menekan harga cabai agar tidak mahal seperti ini. Kasian sama pedagang dan pembeli,” kata Bayli berharap.(mulyana)
Diskusi tentang ini post