SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyatakan kesulitan melakukan identifikasi jenazah korban kebakaran di gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat. Hingga kemarin tercatat 8 orang tewas dalam kebakaran yang terjadi pada Rabu hingga Kamis pekan lalu itu.
“Jadi, kesulitan yang dihadapi pertama adalah kondisi korban yang terbakar parah, sehingga sulit dikenali secara visual,” kata Kabid Disaster Victim Identification (DVI) Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi di Jakarta, Minggu (19/01/2025).
Kedua, kejadian ini merupakan open disaster. “Siapa yang jadi korban jumlahnya berapa masih belum jelas karena ini lokasi tempat umum, yang siapa saja bisa masuk ke dalam lokasi kejadian,” lanjut dia.
Dia berpendapat bisa saja korban yang hilang jumlahnya lebih dari 14 orang karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain di lokasi dan keluarga mereka tidak melapor karena tidak sadar. “Kami sudah menerima delapan kantong jenazah dan dilakukan pemeriksaan Ante Mortem,” kata Ahmad.
Selain itu, pihaknya juga mengambil data post mortem dari 14 keluarga yang melaporkan keluarga mereka hilang selepas kejadian kebakaran tersebut. “Hingga Minggu sore sudah 14 keluarga yang diambil sampel DNA,” kata Ahmad Fauzi.
Petugas akan melakukan pemeriksaan dan pengambilan DNA dari bagian-bagian yang ada di kantong jenazah. Bisa saja dari satu kantong itu bagian tubuh dari beberapa orang maupun bisa jadi satu orang.
“Saya ingatkan 8 kantor jenazah bukan berarti 8 jenazah karena bisa saja isinya kurang dari itu atau lebih dari itu,” kata dia.
Setelah hasil pemeriksaan DNA keluar, kata dia, pihaknya akan melakukan rekonsiliasi melakukan pencocokan data Ante Mortem dengan Post Mortem. “Jika hasil sudah ada kecocokan, maka kami akan segera umumkan,” ujarnya.
Tim DVI membutuhkan waktu satu hingga dua pekan atau lebih untuk memastikan hasil identifikasi korban kebakaran ini.
“Biasanya lebih lambat karena kondisi barang bukti yang dibawa ke laboratorium DNA kondisinya juga sulit,” kata dia
Ahmad Fauzi mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Balai Kesehatan Penerbangan, karena sejumlah korban kebakaran diduga merupakan kru pesawat. “Korban yang terindikasi adalah bagian dari kru pesawat, kita tahu kru pesawat itu kan punya data rekam medis yang cukup baik di Balai Kesehatan Penerbangan,” kata dia.
“Nah kita akan bersurat besok, mudah mudahan dari balai kesehatan penerbangan memiliki datanya dan mudah mudahan bisa membantu melengkapi data (Antemortem),” ujar Ahmad lagi.
Sementara itu, dr Imam yang juga bagian Tim DVI Polda Metro Jaya mengatakan, proses pencarian terhadap korban kebakaran Glodok Plaza lainnya kemarin terhambat reruntuhan. “Proses pencarian korban terhambat ya. Reruntuhan yang kalau kita masuk lagi membahayakan,” ucap dia.
Petugas pemadam kebakaran dan pihak kepolisian juga masih menunggu pihak pengelola gedung Glodok Plaza ikut membersihkan puing-puing. “Sambil menunggu (pembersihan dan perapihan) dari pengelola gedung karena untuk mengetahui detail struktur bangunan,” ujar dr Imam.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, menyebutkan, proses pencarian korban dihentikan sementara pada Minggu sore dan akan dilanjutkan pada Senin hari ini.
“Iya proses pencarian hari ini selesai pada pukul 16.00 WIB sesuai kesepakatan dengan Kapolsek karena pencarian korban ini dipimpin pihak kepolisian,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin.
Untuk area pencarian, pihaknya berkoordinasi dengan pihak keamanan karaoke yang lebih mengetahui posisi serta titik-titik yang diperkirakan ada korban. Pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan di dalam lift di bangunan, namun tidak ditemukan adanya korban.
Sebelumnya kebakaran di Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1) malam. Api membakar sejumlah lantai di Glodok Plaza dan baru dapat dipadamkan Jumat (17/1). Titik awal api diduga berasal dari lantai 7 dan 8 Glodok Plaza.
Pengelola gedung Glodok Plaza belum bisa memastikan kerugian yang diderita. “Sampai saat ini, statement untuk resmi kerugiannya masih belum ada, masih diperhitungkan dari berbagai sisi,” kata Pengelola Gedung Glodok Plaza Angga Aditya, kemarin.
Angga mengungkapkan, pihak pengelola masih terus melakukan perhitungan kerugian. Nantinya, total kerugian itu akan dirilis secara resmi oleh pihak holding Glodok Plaza.
Sulitnya menentukan total kerugian disebabkan karena hampir semua tenant di Glodok Plaza terdampak. Angga mengatakan, ada sekitar 600 tenant yang terpaksa tutup imbas kebakaran tersebut. (bbs/san)
Diskusi tentang ini post