SATELITNEWS.COM, SERANG – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Banten, mendorong pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melibatkan seluruh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal.
Hal itu penting, menjadi perhatian agar sektor UMKM lokal bisa b3userkembang dan produktif di tengah tantangan kemajuan teknologi dan kondisi ekonomi saat ini.
Ketua ICMI Provinsi Banten, Eden Gunawan mengatakan, saat ini Pemprov Banten terus berupaya menghimpun seluruh pelaku usaha lokal untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan program MBG, terutama pada ketersediaan pasokan bahan pokok.
“Itu rencana yang cukup bagus, dan ICMI menyambut baik. Itu juga sudah dilakukan pembahasan, bersama stakeholder beberapa hari lalu, namun belum sampai hal teknisnya. Mungkin nanti ada pertemuan lanjutan agar pembahasan itu lebih mengerucut,” kata Gunawan, Rabu (22/1/2025).
Pemprov Banten juga, berencana akan memperkuat potensi sektor pertanian dan peternakan lokal sebagai pusat rantai pasokan pangan di dalam daerah. Pasokan itu selain untuk kebutuhan masyarakat dalam pengendalian inflasi, juga untuk kebutuhan program prioritas MBG.
Selain melibatkan komunitas, UMKM juga didorong berperan aktif dalam keberlanjutan program di atas. Berdasarkan data yang dihimpun ICMI, ada sekitar 36.000 UMKM produksi halal di Provinsi Banten.
Namun, data itu harus dilakukan update kembali berkaitan dengan keaktifannya. “Itu sudah by name by adress, jadi lebih mudah untuk melacaknya,” katanya, Rabu (22/1/2025).
Jumlah itu, berbeda jauh dari yang dimiliki oleh Pemprov Banten sebanyak 420.000 UMKM. Maka dari itu, ICMI mendorong untuk terlebih dahulu data itu diupdate, agar nanti jangan sampai yang menerima manfaat program ini justru sektor usaha kelas menengah ke atas.
“Ini jangan sampai terjadi, karena UKM kita pasti tidak akan berdaya,” pungkasnya.
Selanjutnya, agar program ini berkelanjutan dan berjalan dengan baik, UKM itu juga didorong untuk melakukan kolaborasi. Karena bisa saja data UKM yang disampaikan oleh Pemprov itu tidak semuanya berfokus pada sektor pangan.
“Masalahnya kalau mau pindah usaha mereka itu riskan. Makanya kita akan data dulu suplayer dan titik-titik sasarannya bersamaan dengan manajemennya, sehingga terbentuk satu ekosistem yang baik dan berkelanjutan,” jelasnya.
Pemprov Banten mengalokasikan anggaran pada APBD 2025 sebesar Rp311 miliar untuk program MBG. Seluruh menu di dalam MBG itu akan dipasok dari para petani dan peternak lokal dari mulai sayur, daging, nasi, buah sampai susu sapinya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post