SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Hati-hati. Polisi mensinyalir kemunculan penipuan berkedok investasi cryptocurrency.
Polisi mengimbau publik untuk berhati-hati terhadap modus yang telah mengakibatkan kerugian hingga triliunan rupiah ini.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan platform palsu yang dimodifikasi sedemikian rupa agar terlihat seperti platform resmi.
Modus ini dijalankan dengan menyebar tautan melalui media sosial, yang mengarahkan korban bergabung ke grup WhatsApp.
“Di grup itu, korban akan diberikan edukasi palsu oleh seseorang yang mengaku sebagai profesor. Mereka dijanjikan keuntungan besar dari trading saham,” ujar Trunoyudo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/1/2025).
Setelah korban tergiur dan mentransfer uang, para pelaku langsung menghilang tanpa jejak. Akses komunikasi diputus, sementara uang korban lenyap tanpa bisa ditarik kembali.
Polri mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada janji keuntungan besar dalam waktu singkat.
“Kami meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada tawaran investasi yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat,” tegas Trunoyudo.
Lebih lanjut, ia menyarankan masyarakat untuk selalu memastikan keaslian platform investasi yang digunakan. Selain itu, literasi keuangan juga menjadi kunci untuk menghindari jebakan investasi palsu seperti ini.
“Kami berharap masyarakat semakin berhati-hati terhadap modus seperti ini dan terus meningkatkan literasi keuangan agar tidak mudah terjebak,” imbuhnya.
Polri juga mengimbau agar masyarakat segera melapor jika menemukan indikasi penipuan serupa, demi mencegah lebih banyak korban berjatuhan. (rmg)
Diskusi tentang ini post