SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Perhatian Pemkab Pandeglang terhadap penanganan kebencanaan, terbilang rendah. Buktinya, sejak tahun 2024 lalu, belasan lumbung sosial (Lumsos) yang merupakan wadah untuk penyimpanan stok bantuan kebencanaan, terkesan dibiarkan kosong.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pandeglang, Wawan Setiawan mengakui, sejak tahun 2024 semua Lumsos di Kabupaten Pandeglang mengalami kekosongan stok bantuan kebencanaan. Bahkan, di tahun 2025 ini belum ada penambahan stok untuk bantuan sosial tersebut.
“Dari tahun 2024, masih kosong. Untuk pengadaan bersifat urgensi, bencana, Alhamdulillah, kita untuk buper stok selalu kita jaga di Dinsos,” kilah Wawan, Rabu (29/1/2025).
Wawan mengaku, persoalan tersebut sudah disampaikan kepada pimpinan, termasuk mengajukan bantuan kepada Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat. Agar, persediaan bantuan di semua Lumsos di Kabupaten Pandeglang bisa segera terisi.
“Belum pernah mendapatkan lagi, dan kita sudah laporkan baik ke Provinsi maupun ke Pusat. Bahkan waktu ada Pak Mensos saat kunjungan di Kecamatan Pagelaran, kita sudah sampaikan, Lumsos kosong,” ujarnya.
Ditanya terkait anggaran belanja untuk persediaan di Lumsos, Wawan mengaku, instansinya hanya diberikan anggaran kecil. Sementara, wilayah Pandeglang cukup luas dan daerah rawan bencana hampir menyebar di 35 kecamatan.
“Terakhir awal tahun 2024, kalau enggak salah 30 paket per lumsos, pengadaan kemarin Rp100 juta, stok dari BTT (Biaya Tidak Terduga), Alhamdulillah, Rp100 juta habis banjir akhir tahun, dan bulan Desember itu Rp200 juta,” tambahnya.
“Walaupun kosong Alhamdulillah selalu untuk kebutuhan di kecamatan kita dari bupper stok di Dinsos. Kalau bupper stok, kasih ke lumsos kita tidak terkontrol,” sambungnya.
Secara keseluruhan, kata dia, ada 16 lokasi Lumsos yang tersebar di beberapa kecamatan di Pandeglang. Tujuan adanya Lumsos tersebut, untuk memudahkan pemberian bantuan bagi warga yang terkena dampak bencana dan penanganan sosial lainnya.
“Ada 16 lumsos, dan 11 lumsos punya Pusat. Satu Provinsi, dan empat lumsos Kabupaten. Nah itu, kita dari Pusat belum dikirim lagi, Lumsos kosong,” tuturnya.
Ketua Forum Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang, Beni Madsira mengatakan, pengelolaan Lumsos dilakukan oleh pihak KSB dan dipertanggungjawabkan kepada Dinsos Kabupaten Pandeglang. Akan tetapi, keberadaan Lumsos tersebut kerap mengalami kekosongan, sementara banyak bencana terjadi di Pandeglang.
“Kalau kosong sering terjadi, bahkan kita sudah sampaikan terkait hal itu. Kita biasanya membuatkan laporan, kemudian lumsos terisi lagi. Kalau sekarang, sudah lama kosong dan belum diisi lagi Lumsosnya,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post