satelitnews.com, TANGERANG–Sebanyak tujuh pasangan mesum tertangkap basah saat Satpol PP menggelar razia di sejumlah hotel melati di Kota Tangerang, Rabu, (29/1) siang. Pasangan tidak resmi tersebut langsung digelandang ke kantor Satpol PP Kota Tangerang untuk selajutnya didata.
Kepala bidang Trantibum Satpol PP Kota Tangerang, A. Ghufron Falfeli menjelaskan, dalam operasi ini pihaknya mnya melibatkan TNI/ Polri. Mereka merazia tiga hotel di bilangan Kecamatan Karawaci dan Neglasari karena menerima laporan dari warga.
“Ketujuh pasangan yang kami amankan kami lakukan pendataan dan pembinaan sekaligus surat pernyataan yang diketahui ketua RT/ RW tempat mereka tinggal untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya,” ujarnya, kemarin.
Jika dikemudian hari ke tujuh pasangan tersebut kembali diamankan tentunya pihaknya akan memberikan sanksi yang lebih tegas. Yakni dengan mengirimkan mereka ke Pasar Rebo untuk diberikan pembinaan lanjutan selama tiga bulan. “Dari data yang kami miliki mereka baru kali pertama terjaring,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan serangkaian penertiban untuk menekan angka prostitusi di Kota Tangerang. Sehingga kenyamanan dan ketenteraman masyarakat dapat terpelihara dengan baik. “Kita tidak akan bosan mempersempit ruang gerak prostitusi,” kata Ghufron.
Dari semua pasangan yang tertangkap saat tengah berduaan di kamar tak tak satupun mampu menunjukkan bukti resmi. Salah satunya warga Kp. Astana, Ragas Magit Carenang, Kabupaten Serang pria berinisial A. Saat diamankan, kepada petugas A berkilah pasangannnya yang beinisial N sudah dinikahinya beberapa waktu lalu. Kendati demikian hanya sebatas nikah siri saja. “Suratnya saya ngga bawa bawa lah pak, tapi saya bisa telepon orang yang menikahkan saya,” katanya kepada petugas.
Ia mengaku, pasangannya N diajak ke kamar hotel lantaran saat ini rumah N sedang dalam proses renovasi. Sehingga tidak memungkinkan dirinya untuk melepas hasratnya di rumah. “Kita lagi benerin rumah, jadi ngga bisa di rumah,” tambah A.
Sementara, pasangan lainnya yang berinisial A (58) dan G (65) mengaku menyewa kamar hotel lantaran hubungan keduanya tidak mendapatkan restu dari putra A. “Jadi kita milih ngalah sama anak – anak karena setiap di rumah anak anak kita emosi aja bawaannya ke kita berdua,”kata Acih.
Menurutnya, dengan menyewa hotel melati, dirinya dapat lebih leluasa untuk memadu kasih kendati usianya saat ini tidak lagi muda. “Atuh hasrat mah masih ada pak, umur mah tua tapi kepengen mah masih ada,”kata Acih seraya memelas kepada petugas untuk dilepaskan. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post