SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Ratusan warga Desa Muncung, Kecamatan Kronjo, menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran pada Sabtu (1/2), untuk menyuarakan penolakan terhadap pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) PIK 2. Aksi ini dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat, Kholid Miqdar, yang berdiri di atas podium menyampaikan tuntutan warga yang menginginkan pembatalan proyek tersebut.
Dengan semangat yang membara, para peserta aksi menyerukan agar Presiden Prabowo segera mengeluarkan surat perintah untuk membatalkan proyek PIK 2 yang dinilai merugikan rakyat. “Presiden Prabowo, kami minta agar semua transaksi pembelian tanah di Banten yang berkaitan dengan PIK 2 dibatalkan,” teriak Kholid di hadapan massa.
Kholid menegaskan bahwa seluruh transaksi pembelian tanah, baik di darat maupun di laut, harus dibatalkan secara hukum, baik yang telah selesai pembayaran maupun yang belum. Hal ini dianggap sebagai langkah untuk melindungi hak-hak masyarakat yang terancam oleh dampak proyek tersebut.
“Aksi ini bukan hanya sekadar unjuk rasa, melainkan juga bentuk pernyataan tegas dari masyarakat Kabupaten Tangerang untuk menegakkan hak-hak mereka. Kami berharap, dengan dukungan dari tokoh-tokoh lokal, aksi ini akan menarik perhatian pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan yang berpotensi merugikan masyarakat lokal,” ujar Kholid.
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol. Baktiar Joko Mujiono, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah menerjunkan 155 personel gabungan dari Polres dan Polsek, serta 1 kompi BKO Samapta Polda Banten untuk mengamankan jalannya aksi yang berlangsung dengan lancar dan kondusif.
“Aksi unjuk rasa berjalan dengan tertib. Kami telah menurunkan 155 personel untuk memastikan keamanan selama aksi berlangsung,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post