SATELITNEWS.COM, TANGSEL–Kelangkaan tabung gas elpiji 3 kilogram masih terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ratusan warga berduyun-duyun mencari agen dan pangkalan terdekat yang menjual barang bersubsidi tersebut.
Selly (35), salah satu warga Pondok Aren saat ditemui di Toko Triwijaya Jalan Ceger Raya menyampaikan bahwa, ia rela mengantre selama dua hari untuk mendapatkan satu tabung gas elpiji 3 kilogram.
Pada Minggu (2/2) kemarin, Selly mengaku sempat mengikut antrean berdasarkan kupon yang sebelumnya telah diberikan. Tetapi, truk pengangkut LPG hanya membawa 100 biji tabung.
“Dari kemarin saya jam 7 pagi sudah di Tri Wijaya cabang yang satunya dari jam 7 sudah dapat nomor 200, katanya kan cuma sampai nomor 200 yaudah saya tenang karena dapet nomor antrean. Tidak taunya tabung gas yang datang cuma 100,” ujarnya, Senin (3/2).
Lantaran tidak mendapatkan tabung dari hasil antrean, ia pun memutuskan untuk pulang dan kembali mengantre hari ini. Tetapi, pada hari kedua antre rupanya Selly kembali tidak mendapatkannya.
“Ya sudah akhirnya saya pulang, balik lagi hari ini dari jam 7 antre terus katanya jam 7 belum bisa ambil, nanti aja jam 9, akhirnya saya pulang. Jam 9 kesini lagi sudah ramai tidak kebagian nomor. Akhirnya tadi ada kakak yang baik dia bantuin agar bisa dapet satu tabung, saya udah nangis kalau ngga dapet lagi, ngga tau. Ini hari kedua saya nunggu. Akhirnya dapet juga dibantuin,” jelasnya.
“Saya juga akhirnya ini pinjam motor sama orang yang penting bisa nyari dulu karena anak-anak ngga bisa makan. Mau beli makan ke warung juga, warungnya butuh gas pada tutup juga warung ngga bisa masak,” sambungnya.
Selly menuturkan, fenomena langkanya tabung gas 3 kilogram sangat menyulitkan masyarakat. Ia berharap agar kembali dikaji apabila terdapat perubahan mekanisme dalam penjualan tabung gas.
“Ya maksudnya jangan nyusahin begini, kalau misalnya pengen berubah sistemnya ya cari dipikirkan yang benar dulu bagaimana jangan tiba-tiba gini nyusahin,” katanya.
Juan, warga lainnya mengaku kecewa lantaran sudah lama antre tidak dapat menukar gas kosong dengan yang isi. Padahal, dia sudah menunggu sejak pukul 07.00 WIB. Apalagi, kupon antrean yang didapat tidak bisa menjamin.
“Tadi kita udah antre dari jam setengah 7 buat ambil nomor antrean setelah itu dibilang katanya dari bapak nunggu berdiri, mendingan pulang dulu nanti setengah 9 ke sini lagi. Eh pas datang ke sini sambil bawa tabung, malah udah habis. Kan mengecewakan sekali kalau begini,” katanya.
“Gak ada kepastian itu, sangat mengecewakan. Kalau memang sudah habis, ya bilang sudah habis kan kasian yang sudah datang, malah ada yang membawa anak kecil kan,” sambungnya.
Juan mengaku akan kembali datang besok agar mendapatkan tabung gas untuk memasak kebutuhan sehari-hari.
Dari hasil pemantauan, sejumlah agen dan pangkalan LPG di wilayah Kecamatan Pamulang pun nampak dipadati oleh warga yang ingin mendapatkan tabung gas. Mereka mengaku mendapatkan dengan harga Rp20 ribu. (eko)