SATELITNEWS.COM, LEBAK—Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lebak mencatat ada 80 kasus kebakaram sepanjang 2024. Dari jumlah tersebut, 13 diantaranya tidak tertanggulangi.
Dari peristiwa kebakaran, kerugian materil diperkirakan mencapai Rp3,7 miliar. Menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Seksi Penanggulangan dan Penyelamatan Pemadam Kebakaran (Damkar) Lebak Rusli menyebutkan, angka itu menunjukkan adanya penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab hingga September 2023, Damkar Lebak mencatat sekitar 93 kasus kebakaran.
“Dari total 80 kasus kebakaran yang terjadi di Lebak, 67 diantaranya berhasil ditangani, sementara sisanya sebanyak 13 tidak tertangani,” kata Rusli, Senin (3/2/2025). “Kalau kasusnya sekitar 80. 67 ditangani, sisanya 13 tidak tertangani. Maksudnya itu ya pemadam hanya menerima laporan saja, tidak melakukan pemadaman karena mungkin jaraknya jauh atau memang sudah padam,” Rusli menjelaskan maksud data yang tidak tertanggulangi.
Rusli mengungkapkan, kasus kebakaran terbanyak terjadi pada bulan Juli dan Agustus yang masing-masing terjadi 12 kali kebakaran. Kemudian diikuti bulan September yang terjadi 11 kali kebakaran. Kata Rusli, hal tersebut bisa terjadi karena bulan tersebut merupakan puncak musim kemarau di Kabupaten Lebak.
“Rata-rata kebakaran di Lebak terjadi pada paruh akhir 2024 ya. Karena kalau dihitung-hitung dari Januari hingga Juni 2024 hanya ada sekitar 30 kejadian kebakaran,” ungkapnya.
Rusli menjelaskan, faktor paling banyak yang menyebabkan terjadinya kebakaran di Lebak ialah korsleting listrik. Berdasarkan catatan Damkar Lebak, 49 kejadian kebakaran dipicu oleh korsleting listrik. Diikuti akibat pembakaran sampah sebanyak 17 kejadian dan kebocoran gas 7 kejadian.
Menurut Rusli, kebakaran yang diakibatkan oleh korsleting listrik selalu menempati urutan pertama di tiap tahunnya. “Kabel-kabel yang sudah lama sebaiknya diganti. Selain itu, pastikan barang elektronik dalam kondisi mati saat rumah ditinggalkan,” terangnya.
Kepala Dinas Satpol PP Lebak, Dartim menambahakn korsleting listrik menjadi data terbanyak diantara penyebab terjadinya kebakaran yang melanda. Oleh karenanya, mantan Camat Cileles ini meminta warga untuk rutin melakukan pengecekan terhadap saluran listrik tersebut. “Dicek secara berkala itu bisa meminimalisir kebakaran dan masyarakat yang masih menggunakan tungku untuk masak jangan lupa untuk selalu mengecak ulang apakah sudah mati atau belum,” pungkasnya. (mulyana)