SATELITNEWS.COM, SERANG – Polda Banten melakukan ground breaking (Peletakan Batu Pertama), pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara mandiri, di Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Rabu (5/2/2025).
SPPG itu, ditargetkan akan mampu memenuhi 3.000 porsi lebih dalam sehari dan dibagikan kepada siswa, dari tingkat TK, SD, SMP, SMA sederajat, santri dan ibu hami di sekitar Kecamatan Taktakan.
Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto mengatakan, pembangunan SPPG ini diperkirakan akan selesai dalam waktu satu bulan kedepan. Dalam pengoperasiannya, akan ada 47 personel gabungan yang bertugas.
“Ini lahannya kita pinjam pakai, dari Pemprov Banten,” kata Kapolda Banten.
Dengan jumlah personel itu, kata Suyudi, SPPG ini akan mulai beroperasi sejak pukul 22.00 WIB. Kemudian mulai masak, pukul 01.00 WIB dini hari dan pagi harinya sudah dibagikan ke sekolah-sekolah tujuan, dengan menggunakan mobil khusus milik Polda Banten.
Untuk yang tingkat TK, SD, dan SMP, akan dibagikan sekitar pukul 10.00 WIB, sedangkan untuk tingkat SMA sederajat pukul 12.00 WIB.
“Kita menyesuaikan dengan waktu jam belajar,” pungkasnya.
Dikatakan Suyudi, dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, anak-anak akan tumbuh dan berkembang dengan sehat. Sehingga dengan begitu diharapkan mereka juga akan menjadi generasi yang membanggakan, berguna bagi nusa, bangsa dan negara.
Pembangunan SPPG ini, lanjutnya, akan menjadi pilot project bagi seluruh jajaran Polres di wilayah hukum masing-masing untuk dilakukan gerakan yang sama, minimal satu Polres memiliki satu SPPG.
“Ini sebagai langkah dukungan kita terhadap program Asta Cita Presiden Prabowo,” imbuhnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Banten, Lukman mengatakan, sejatinya Pemprov Banten sendiri sudah siap menjalankan program MBG, yang sudah dialokasikan anggarannya sebesar Rp311 Miliar lebih.
Akan tetapi, pelaksanaannya akan menunggu Gubernur defenitif dilantik, apalagi sampai saat ini Juknis-nya juga masih menunggu.
“Itu sudah ada surat Edarannya baik dari Kemendagri maupun dari Kementrian Keuangan,” ungkap Lukman.
Lukman menjelaskan, jika mengacu pada kuota yang diberlakukan pada SPPG yang diinisiasi oleh jajaran Polda Banten sebesar 3.000 porsi setiap harinya, maka untuk mengcover seluruh siswa di sekolah yang menjadi kewenangan Provinsi, diperkirakan akan ada sekitar 170 SPPG.
“Itu untuk sasaran yang anak sekolah. Kalau untuk ibu hamil itu adanya di OPD lain,” tuturnya.
Terpisah, Pj Gubernur Banten A Damenta mengatakan, berbagai hasil penelitian menyebutkan, anak yang mendapat makan bergizi cukup secara berkesinambungan saat mengikuti proses belajar akan dapat berkonsentrasi lebih baik dalam belajar, lebih berenergi, bersemangat, hingga berperilaku lebih baik.
“Sehingga, dampak lanjutannya akan meningkatnya prestasi akademik serta meningkat produktivitas nasional dan daya saing sebagai bangsa,” ujarnya.
Dikatakan A Damenta, program MBG ini akan membantu daerah dalam upaya mencapai sasaran Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals, SDGs) pada 2030, karena berhubungan erat dengan pencapaian pengurangan kemiskinan (SDGs kesatu 1).
Lalu, pencapaian pengurangan kelaparan (SDGs 2), Kesehatan (SDGs 3), pendidikan (SDGs 4), kesetaraan jender (SDGs 5), pertumbuhan ekonomi (SDGs 8), mengurangi ketimpangan kesejahteraan (SDGs 10), produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab (SDGs 13), dan menguatkan kemitraan di antara pemangku kepentingan (SDGs 17).
“Dengan program ini, kami optimis pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing di Provinsi Banten senantiasa terwujud dan menjadi lompatan besar dalam upaya membangun kualitas sumber daya manusia di Provinsi Banten mencapai cita-cita mewujudkan Indonesia Emas,” jelasnya. (luthfi)