SATELITNEWS.COM, TANGSEL–Aksi tawuran terjadi dua hari berturut-turut di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan (Tangsel) sejak awal Ramadan 1446 Hijriah. Kelompok yang saling bentrok itu melakukan aksinya dengan menggunakan petasan hingga berbagai jenis senjata tajam.
Insiden pertama pecah pada Sabtu (1/3/2025) pukul 02.00 WIB di Jalan BSD, Flyover Kadusirung, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Dalam rekaman video, nampak sejumlah pemuda berlarian sambil menyalakan kembang api, bahkan beberapa di antaranya membawa senjata tajam.
Nampak juga dalam video yang diunggah media sosial (medsos) Instagram memperlihatkan asap pekat menyelimuti jalan akibat letusan petasan, sementara beberapa orang tampak membawa alat sambil saling kejar kejaran. Insiden di malam pertama Ramadan ini rupanya tidak berhenti sampai di situ.
Sehari setelahnya, tepatnya pada Minggu (2/3), aksi serupa kembali terjadi di kawasan Ciater, Serpong Kota Tangerang Selatan. Dua kelompok gangster terlibat bentrokan di sepanjang Jalan Ciater-Rawa Buntu. Meski tak ada korban, situasi yang terjadi di awal Ramadan ini membuat warga resah.
Gusti (29) salah satu warga Serpong mengaku khawatir dengan maraknya tawuran di sekitar tempat tinggalnya. Ia menyebut bahwa kejadian ini membuat warga was-was saat harus beraktivitas pada malam hari.
“Setiap malam Ramadan, bukannya suasana tenang malah makin ramai sama suara petasan dan anak-anak yang teriak-teriak di jalan. Kadang mereka bawa senjata tajam, jelas bikin takut,” ujarnya, Minggu (2/3).
Selain dua kejadian sejak awal Ramadan itu, pada Jumat (28/2) lalu sekitar pukul 03.00 WIB tawuran pecahan di Jalan Camat, Pondok Aren. Puluhan pemuda yang mengendari sepeda motor tersebut saling serang dengan senjata tajam.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tangsel dari Fraksi PSI, Alex Prabu meminta agar pihak kepolisian untuk turun tangan. Polisi diharapkan dapat mengantisipasi dan mencegah terjadinya tawuran di kota Tangsel.
“Saya minta Satpol PP bekerjasama dengan kepolisian Polsek dan Polres di Tangerang Selatan mulai mengantisipasi dan mencegah terjadinya tawuran antar remaja. Jadi mohon aparat mulai bergerak untuk mengantisipasi supaya tawuran tidak terjadi meluas,” tegasnya.
Selain itu, Alex juga meminta agar orang tua untuk mengedukasi anak-anaknya selama bulan puasa dan mencegah anak-anak keluar setelah menjelang dini hari hingga sahur. Mengingat, peristiwa tawuran kerap terjadi pada waktu-waktu tersebut.
“Saya juga meminta orang tua untuk mengedukasi anak-anaknya selama bulan puasa lebih baik banyak melakukan ibadah bersama keluarga. Dan juga mencegah anak-anak keluar setelah menjelang dini hari hingga sahur sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.
“Apalagi sekarang lagi marak tawuran di Rawa Buntu, Ciater, Pondok Aren dan sekitarnya dengan menggunakan senjata tajam,” sambungnya. (eko)