SATELITNEWS.COM, SERANG—Kementerian Sosial mengirimkan bantuan logistik dan tim asesmen ke berbagai daerah di Indonesia yang terdampak banjir serta tanah longsor. Bantuan diberikan kepada para pengungsi banjir di Banten dan sejumlah daerah lainnya.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengungkapkan prioritas utama Kementerian Sosial dalam setiap peristiwa bencana adalah perlindungan sosial korban bencana. Untuk itu ketika terjadi banjir bandang, Kemensos secepatnya mengirimkan bantuan kebutuhan dasar seperti makanan, selimut, pakaian anak dan dewasa, peralatan kebersihan, serta menurunkan Tagana dan tim asesmen untuk mendata lebih lanjut kebutuhan warga.
Di Provinsi Banten hujan lebat yang terjadi sejak Sabtu (1/2) menyebabkan banjir di tiga wilayah yakni Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang. Di Jawa Timur hujan lebat menyebabkan tiga kabupaten terendam yakni Kabupaten Jember, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Bondowoso.
Selanjutnya banjir juga melanda Kabupaten Banjar, Kota Jakarta Barat, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Kaur, Kabupaten Bandung, serta banjir dan longsor di Kabupaten Klaten.
“Tim dari Kementerian Sosial telah berkoordinasi dengan masing-masing dinas sosial di kota dan kabupaten terdampak. Yang pertama tentunya memastikan evakuasi warga telah berjalan didukung tim dari TNI, Polri, perangkat desa dan warga,” kata Menteri Ari, Minggu (2/2) lalu.
Selanjutnya, mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) bersama dinsos menyiapkan lokasi pengungsian, mendirikan dapur umum lapangan untuk pemenuhan kebutuhan makan dan minum warga, serta melakukan asesmen untuk mendata kebutuhan warga.
“Bantuan juga sudah didistribusikan dari gudang logistik Kementerian Sosial ke dinas sosial untuk diatur pendistribusiannya bersama rekan-rekan Tagana dan relawan sosial Kampung Siaga Bencana serta relawan lainnya,” terangnya.
Untuk memastikan proses distribusi berjalan dengan baik dan tersampaikan kepada warga, Menteri Sosial Juliari P. Batubara diwakili oleh Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengunjungi Kabupaten Serang, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten dengan menyerahkan bantuan logistik di tiga lokasi tersebut senilai total Rp. 330.918.458.
“Wilayah Kabupaten Serang adalah salah satu yang terdampak cukup parah khususnya di Perumahan Bumi Ciruas Permai (BCT),” kata Dirjen.
Banjir di Kabupaten Serang terjadi sejak Sabtu (1/2) dan menggenangi 15 desa di enam kecamatan. Sebanyak 670 orang di Perumahan Bumi Ciruas Permai terdampak. Dari jumlah tersebut 450 orang di antaranya mengungsi.
“Sampai Minggu siang sebagian warga masih bertahan di rumah-rumah karena masih bisa menjangkau pemenuhan kebutuhan dasar, tapi yang rumahnya terendam hingga 1,5 meter dievakuasi. Tim TNI, Polri, perangkat desa, kelurahan, warga dengan sigap telah melakukan evakuasi,” terang Dirjen.
Dalam kunjungan ini Dirjen menyerahkan bantuan Mensos untuk Kabupaten Serang senilai total Rp105.260.270. Bantuan logistik berupa makanan siap saji, makanan anak, lauk pauk, mie instan, perlengkapan keluarga, perlengkapan anak, selimut, paket sandang, kasur dan tenda gulung.
Selain menyerahkan bantuan, Dirjen ikut terjun ke dapur umum untuk memantau dan memastikan pengelolaan dapur umum telah berjalan dengan efektif.
“Dapur umum lapangan juga sudah beroperasi dikoordinir oleh Tagana. Pagi tadi menyiapkan 4.000 nasi bungkus, siang memasak lagi, demikian juga untuk malam,” kata Harry yang turut membungkus nasi bersama ibu-ibu.
Ia melihat dalam penanganan bencana ini koordinasi berbagai pihak sangat baik dan responsif. “Kepedulian warga sangat bagus. Ibu-ibu ikut memasak, membungkus, membagikan makanan bersama warga yang lain. Tagana, relawan, TNI, Polri turun bersama-sama. Mudah-mudahan dengan turun bersama ini bisa meringankan penderitaan warga,” katanya.
Dirjen Linjamsos bersama rombongan kemudian melanjutkan peninjauan lokasi bencana di Desa Muara, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang dan Dapur Umum yang berada di kantor Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Sebelum mengunjungi Banten, Dirjen meninjau Posko Induk Kementerian Sosial di Gedung Cawang Kencana, Jakarta Timur, untuk memastikan logistik cukup dan tim Kemensos telah bekerja cepat dan responsif.
Selanjutnya sebagaimana arahan Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Kementerian Sosial mengirimkan logistik untuk berbagai daerah terdampak banjir maupun tanah longsor. Bantuan untuk Kota Jakarta Barat berupa handuk, selimut, matras, makanan anak, makanan siap saji dan air mineral. Logistik untuk Kabupaten Lampung Selatan berupa selimut, perlengkapan keluarga, matras, dan tenda keluarga. Logistik untuk Kabupaten Jember terdiri dari tenda gulung, perlengkapan anak, perlengkapan makan, mie instan, selimut, makanan anak, paket sembako, makanan siap saji, alat kebersihan berupa sapu lidi dan garukan sampah, serta matras.
Kemensos juga mengirimkan dukungan logistik untuk Kabupaten Blitar berupa tenda gulung, perlengkapan keluarga, perlengkapan makan, selimut, mie instan, dan makanan siap saji. Di Kabupaten Bondowoso bantuan logistik yang dikirimkan berupa tenda gulung, perlengkapan makanan, kasur, tenda serba guna, peralatan dapur keluarga, mie instan dan makanan anak.
Kabupaten Klaten yang mengalami banjir serta tanah longsor juga menjadi perhatian Kementerian Sosial. Sebanyak dua tanggul sungai jebol dan Tagana telah diturunkan untuk melakukan asesmen bersama tim dinsos setempat. Selanjutnya melakukan gotong royong penanganan banjir di Desa Tegalrejo, Kecamatan Bayat untuk melakukan pembersihan batang pohon yang menyumbat aliran sungai.
Kemudian Kemensos menyalurkan bantuan logistik, melakukan pendataan serta verifikasi ahli waris untuk santunan duka merespon peristiwa banjir bandang di Kecamatan Barus dan Kecamatan Andam Dewi, Kabupaten Tapanuli Tengah (28/1). Sebanyak 9 orang meninggal dan puluhan rumah rusak berat serta rusak sedang. Distribusi logistik untuk Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri dari perlengkapan makan, perlengkapan anak, perlengkapan keluarga, tenda gulung, kasur, lauk pauk, makanan anak, mie instan, peralatan dapur, dan velbed.
Untuk di Kabupaten Kaur, Kementerian Sosial juga mengerahkan tim untuk melakukan pendataan dan verifikasi korban meninggal dalam banjir yang terjadi Minggu (19/1). Sebanyak 10 orang meninggal dalam banjir yang melanda Desa Manau Sembilan II, Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur, Bengkulu. (jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post