SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Tangerang menyebutkan ada 4 SMP Negeri yang kebanjiran, setelah hujan dengan insentitas tinggi beberapa hari ini. Lantaran air yang membanjiri sekolah cukup tinggi, maka Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di 2 SMPN dari 4 SMPN tersebut terpaksa diliburkan.
Kepala Bidang SMP Dindik Kabupaten Tangerang, Fahrudin mengungkapkan, hingga sore hari laporan yang diterimanya ada empat sekolah yang kebanjiran, yakni SMPN 1 Gunung Kaler Kecamatan Gunung Kaler, SMPN 3 Pasar Kemis Kecamatan Pasar Kemis, SMPN 1 Teluknaga Kecamatan Teluknaga dan SMPN 1 Tigaraksa Kecamatan Tigaraksa. Menurutnya, banjir paling parah menimpa SMPN 1 Gunung Kaler dan SMPN 3 Pasar Kemis.
“Banjir sampai 1 meter lebih menimpa SMPN 3 Pasar Kemis. Itu paling parah. Selain itu SMPN 1 Gunung Kaler juga debit airnya tinggi. Banjir juga menimpa SMPN 1 Teluknaga, tapi tidak parah. Sama dengan SMPN 1 Tigaraksa, yang airnya disedot keluar dengan pompa, sekitar 2 jam sudah surut. Ini informasi yang saya terima sampai Senin Sore,” ujar Fahrudin kepada Satelit News, Senin (3/2).
Menurut Fahrudin, 2 sekolah yang banjirnya paling parah terpaksa aktifitas KBM diliburkan sejak Senin kemarin. Namun, jika kondisi besok masih tidak memungkinkan maka sekolah akan diliburkan. “Perkiraan besok masih libur untuk SMPN 1 Gunung Kaler dan SMPN 3 Pasar Kemis. Kami berharap bisa segera masuk sekolah juga, supaya anak-anak jangan terlalu lama di rumah,” jelasnya.
Sementara itu, Humas SMPN 3 Pasar Kemis, Dwiyanti Wismorini mengatakan, banjir yang menggenang SMPN 3 Pasar Kemis sudah berlangsung selama 3 hari yang lalu. Namun baru hari ini pihaknya mengambil keputusan untuk meliburkan aktivitas belajar mengajar.
“Banjir di sini sudah berlangsung sejak tiga hari yang lalu. Hari ini (kemarin, red), kami terpaksa mengambil kebijakan untuk meliburkan 967 siswa-siswi, dan meminta anak-anak untuk belajar di rumah masing-masing saja,” katanya.
Menurut Dwiyanti, selain ruang kelas yang terendam banjir, akses jalan menuju sekolah juga terputus karena terendam air. Sehingga kebijakan untuk meliburkan aktivitas belajar ini sudah tepat. Pihaknya juga belum bisa menentukan sampai kapan aktivitas belajar mengajar diliburkan. Namun dia menegaskan, jika banjir sudah benar-benar surut maka KBM bisa kembali normal.
“Setiap hari kami pantau. Siapa tahu sudah surut. Kalau buku-buku sudah aman, tidak ada yang terendam air. Hanya saja lantai di ruangan penuh dengan air. Selain itu, akses jalan juga terputus karena banjir,” jelasnya.
Dwiyanti berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang memberikan solusi terbaik terkait banjir di SMPN 3 Pasar Kemis. Pasalnya, banjir disana sudah menjadi langganan, sehingga sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar.
“Kami mohon solusi dari Pemkab Tangerang, supaya tidak banjir lagi. Soalnya banjir di sini terjadi hampir setiap tahun dan sudah menjadi langganan,” ucapnya.
Senada, salah satu warga Desa Kuta Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, yang juga wali murid SMPN 3 Pasar Kemis, Nurhadi mengatakan, bahwa lahan di SMPN 3 Pasar Kemis itu memang sangat rendah, sehingga air sangat mudah masuk ke ruang kelas jika terjadi hujan deras. Dia berharap, Pemerintah Kabupaten Tangerang segera memberikan solusi agar tidak terjadi banjir di SMPN 3 Pasar Kemis.
“Anak saya kebetulan sekolah di sana, saya khawatir juga jika terlalu sering banjir, nanti terlalu banyak libur kapan belajarnya. Ditambah lagi jika bangunan terlalu sering terendam air, kan bisa bahaya juga. Semoga pemerintah bisa memberikan solusi terbaik,” harapnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post